Sejak Lahir Lumpuh Layu, Gadis Miskin di Luwu Kini Kehilangan Sang Ayah
WALMAS, TEKAPE.co – Sorot matanya tajam menatap langit-langit kamarnya yang dibungkus kelambu. Seluruh tubuhnya tampak tak berdaya. Layu.
Gadis miskin bernama Gita itu sejak lahir mengalami lumpuh layu. Selama puluhan tahun, sejak lahir 17 Agustus 2000 silam, gadis yang kini telah menginjak usia 19 tahun itu tak pernah bisa beranjak dari tempat tidurnya.
Jika gadis seusianya kini telah menginjakkan kaki di kampus, namun gadis dari pasangan M Idding dan Niar itu, masih tertidur di kamar yang berdinding papan seadanya dan beratap daun sagu.
Sementara itu, orangtunya tak dapat berbuat banyak. Keluarga miskin di Luwu ini tak mampu membayar obat untuk anak sulungnya itu.
Sang ibu mengaku, karena keterbatasan ekonomi, sejak menderita penyakit ini, Gita tak pernah mendapat perawatan intensif.
Kini, beban keluarga yang tinggal di Dusun Bolu Tambunan, Desa Lalong, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu, Sulsel, bertambah.
Lima hari lalu, sang ayah, M Idding, meninggal dunia akibat penyakit tetanus yang dideritanya.
Ia diduga lambat ditangani medis, padahal rumahnya berbatasan dengan Desa Tanete, yang tak jauh dari Puskesmas Walenrang.
Kini, tinggal sang ibu yang harus berjuang sendiri menghidupi 4 orang anaknya. Ibu Gita, Niar, kini harus berjuang menghidupi Gita (19), dan tiga lainnya, Egi (17), Ramadan (13), dan Anugera (8).
Kondisi keluarga ini berhasil menguras emosi sejumlah warganet, saat foto-fotonya beredar di media sosial.
Kabar ini juga turut sampai ke telinga Ikatan Mahasiswa Walenrang Lamasi (Imwal). Ia kemudian dikunjungi Wakil ketua umum Imwal, Haikal, Senin 11 Februari 2019.
Melihat kondisi ini, ia berharap agar Pemerintah Kabupaten Luwu bisa segera turun tangan membantu meringankan beban yang diderita Gita dan keluarganya.
“Pemerintah Kabupaten Luwu, khusunya Dinas Kesehatan harus segera manangani masalah ini,” cetus Haikal. (rin)
Tinggalkan Balasan