Bupati Luwu Serahkan KUA-PPAS APBD 2022, Pendapatan Daerah Direncanakan Rp1,454 T
LUWU, TEKAPE.co – Bupati Luwu, Dr H Basmin Mattayang menyerahkan dokumen Kebijakan Umum Anggaran serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD tahun anggaran 2022 Kepada DPRD Luwu, saat. Rapat Paripurna dikantor DPRD Luwu, Kamis, 29 Juli 2021.
Rapat Paripurna tersebut dipimpin langsunh oleh Ketua DPRD Luwu, Rusli Sunali, bersama Wakil Ketua I DPRD, Andi Mappatunru, Wakil Ketua II, Zulkifli.
Dalam rapat paripurna ini dihadiri oleh Anggota DPRD Luwu, serta Para Kepala OPD lingkup pemerintah Kabupaten Luwu juga mengikuti jalannya rapat paripurna secara virtual.
Dalam pidato pengantarnya, Bupati Luwu, Dr Basmin Mattayang, menyampaikan KUA-PPAS tahun anggaran 2022 merupakan tindak lanjut dari dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Luwu tahun 2022 yang tetap memperhatikan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022 serta Rencana Kerja Pemerintah (RKP-NAS) tahun 2022.
“Adapun tema RKP-NAS 2022 adalah Pemulihan Ekonomi Dan Reformasi Struktural. Tema RKPD Provinsi Sulsel tahun 2022 adalah Inovasi Pemanfaatan Potensi Dan Sumber Daya Alam Untuk Kebangkitan Ekonomi. Sedangkan tema RKPD Kabupaten Luwu tahun 2022 adalah Penguatan Infrasturktur Dan Pengembangan Perekonomian Berbasis Pada Sektor Unggulan Daerah,” ujar, H Basmin Mattayang.
Basmin, menambahkan bahwa Proses penyusunan perencanaan APBD tahun 2022 tidak terlepas dari RPJMD dan RKPD yang kemudian dikolaborasikan juga dengan berbagai usulan dari masyarakat yang terangkum dalam musrenbang serta hasil reses anggota DPRD.
“Saya akui bahwa ditengah merebaknya pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19) menjadi tantangan bagi pemerintah Kabupaten Luwu dalam melaksanakan penyelenggaraan pelayanan prima kepada masyarakat, terlihat jelas masyarakat menjadi korban utama dalam permasalahan ini, karena dampak yang terjadi telah banyak merenggut kehidupan dan penghidupan masyarakat seluruh negeri, baik dalam aspek kesehatan, perekonomian, sosial budaya dan aspek lainnya,” terangnya.
Lanjut, ia mengatakan untuk meminimalisir dampak covid-19 yang berkepanjangan, Pemerintah Kabupaten Luwu telah melakukan sinkronisasi kebijakan pusat dan provinsi untuk melakukan percepatan penanganan, pencegahan covid-19 dengan melaksanakan refocusing anggaran perangkat daerah untuk dialokasikan ke bantuan tidak terduga terdampak covid-19.
Sementara itu, Bupati Luwu, menjelaskan bahwa Asumsi dan kebijakan dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah tahun 2022 menerapkan prinsip ‘Money Follow Program’ atau anggaran mengikuti program dan bukan sebaliknya, sehingga program dan kegiatan yang lahir merupakan program yang sangat prioritas pada setiap perangkat daerah.
“Prioritas pembangunan Kabupaten Luwu tahun anggaran 2022 adalah Pemantapan reformasi birokrasi, Peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang berdaya saing, Peningkatan kualitas pembangunan infrastruktur wilayah dan lingkungan pemukiman, Penurunan kesenjangan sosial ekonomi, Pemberdayaan ekonomi kerakyatan berbasis agribisnis dan Pelestarian lingkungan hidup dan pencegahan bencana,” ungkapnya.
Disampaikan, Bupati Luwu, dalam nota pengantar kua-ppas tahun anggaran 2022 ini, menyampaikan garis-garis besar rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk tahun anggaran 2022, pertama Pendapatan daerah, pada tahun anggaran 2022 target pendapatan daerah direncanakan sebesar 1,454 trilyun lebih, naik sebesar 4,5 milyar lebih atau dari target apbd pokok tahun anggaran 2021 yaitu 1,450 trilyun lebih.
Kedua belanja daerah, secara keseluruhan pada tahun anggaran 2022 diasumsikan sebesar 1,455 trilyun lebih, menurun 18 milyar lebih dari target apbd pokok tahun anggaran 2021 yaitu sebesar Rp 1,474 trilyun lebih. Ketiga pembiayaan daerah, pada tahun anggaran 2022 direncanakan pembiayaan netto daerah sebesar 1 milyar, mengalami penurunan sebesar 23 milyar dari target pembiayaan tahun anggaran 2021 yaitu sebesar 24 milyar lebih.
“Pada penerimaan pembiayaan daerah pada tahun anggaran 2022 direncanakan penerimaan pembiayaan daerah sebesar 5 milyar, mengalami penurunan sebesar 24 milyar dari target penerimaan pembiayaan tahun anggaran 2021 yaitu sebesar 29 milyar lebih. sedangkan pengeluaran pembiayaan pada tahun anggaran 2022 diperkirakan sebesar 4 milyar, mengalami penurunan dari target pengeluaran pembiayaan pada tahun anggaran 2021 yaitu sebesar 5 milyar lebih,” tandasnya. (*)
Tinggalkan Balasan