Ramadan, Mubalig Palopo Diimbau tak Bahas Soal Politik
PALOPO, TEKAPE.co – Ikatan Muballig Kota Palopo (IMKOP) menggelar Refreshing Muballigh, mengusung tema ‘Menguatkan Dakwah Islam Rahmatan Lil_alamin Dalam Mewujudkan Masyarakat yang Damai’ di Aula Kantor Kementrian Agama lama, Jalan Andi Tadda, Selasa 08 Mei 2018.
Wali Kota Palopo, diwakili Staf Ahli Bidang Kesejahteraan Masyarakat, Dr HM Suyuti Yusuf MSi, dalam sambutannya, mengajak untuk saling memperingatkan dalam menghadapi bulan suci Ramadan ini.
Ia juga mengimbau, agar muballig dalam setiap ceramahnya di bulan suci Ramadan nanti, agar tidak membahas masalah politik, utamanya yang bisa mengarahkan memilih salah satu calon.
“Ini kita harapkan, agar muballig tak dianggap terlibat dan berafiliasi dari salah calon. Tugas kita adalah mengajak saudara kita, masyarakat Islam untuk melakukan kebaikan, memakmurkan masjid, dan menebar kebaikan dan kedamaian,” ujarnya.
Sebagai dai, kata dia, ada beberapa hal yang perlu diingat dan diketahui, pertama, identitas diri sebagai seorang Dai agar dikenali di masyarakat. Kedua, jika menyampaikan ceramah, agar ada ayat disampaikan, dan jika ayat disampaikan agar disempurnakan serta diperbaiki tajwidnya. Sebagai seorang Dai, juga diharapkan mampu menjadi imam di masjid.
“Oleh karena itu, Pemerintah Kota Palopo mengucapkan terimakasih karena bisa mengadakan kegiatan seperti ini. Semoga Dai bisa melaksanakan tugasnya dengan baik, aman, dan tentram sesuai amanah yang diberikan. Itulah gunanya Refreshing ini agar kita saling mengingatkan,” papar Suyuti.
Sementara itu, Rektor IAIN Palopo, Dr Abdul Pirol SAg MAg, dalam laporannya, menyelenggarakan refreshing Muballig kali ini, waktunya agak mepet dengan bulan Ramadan. Berbeda dengan tahun lalu, yang dilaksanakan satu bulan sebelum memasuki bulan Ramadan sekalian dengan orientasi materi sehubungan dengan ramadhan yang akan disampaikan pada saat pelaksanaan khutbah.
“Mari kita memahami Refreshing Muballig ini dengan kembali menyegarkan, siapa yang mau disegarkan adalah Muballig sekaligus Muballighat, khususnya IMKOP. Agar kita semua membedakan antara da’i dengan muballig, karena Muballigh dan Dai itu tidak persis sama. Kalau Muballig itu tekanannya pada lisan atau penyampaian melalui lisan. Sedangkan Dai artinya lebih luas, untuk itu yang kita mau Refres itu adalah anggota Ikatan Muballig,” jelasnya.
Turut hadir, Staf Ahli Bidang Kesejahteraan Masyarakat Dr HM Suyuti Yusuf MSi, Rektor IAIN Dr Abdul Pirol SAg MAg, kapolres yang di wakili Kasat Bimas, serta para Muballig dan undangan lainnya. (hms)
Tinggalkan Balasan