Tekape.co

Jendela Informasi Kita

PNM Cabang Palopo Teguhkan Komitmen Pancasila dan Tema ‘Beta Selalu Ada’ di HUT ke 26

Pegawai PNM Cabang Palopo Saat Upacara Memperingati Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2025, di Halaman Kantor PNM Palopo, 02 Juni 2025. (ist)

PALOPO, TEKAPE.co – Peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2025 dijadikan momentum reflektif oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Palopo. Seluruh pegawai mengikuti upacara bendera sebagai bentuk peneguhan terhadap nilai-nilai kebangsaan di tengah keberagaman masyarakat.

PNM meyakini bahwa nilai-nilai Pancasila sejalan dengan semangat perusahaan dalam memberdayakan masyarakat melalui ekonomi kerakyatan, khususnya perempuan prasejahtera pengusaha ultra mikro di seluruh penjuru negeri.

PNM Cabang Palopo juga turut menyelenggarakan HUT PNM ke-26 dengan mengusung tema ‘Beta Selalu Ada’. Tema ini menggambarkan komitmen PNM untuk senantiasa hadir dan menjadi bagian dari perjuangan para perempuan prasejahtera dalam meraih kehidupan yang lebih baik.

Pemimpin Cabang PNM Palopo, Eka Pradana Wijaya, menyebut perayaan ini bukan sekadar penanda usia, melainkan ajang untuk merefleksikan kiprah PNM dalam pembangunan nasional.

“Perayaan HUT ke-26 ini bukan hanya menjadi penanda usia, melainkan pengingat bahwa keberhasilan sebuah lembaga tidak hanya diukur dari angka, tetapi dari seberapa besar dampak yang berhasil diberikan bagi masyarakat. Dengan semangat ‘Beta Selalu Ada’, PNM akan terus hadir, bukan semata sebagai lembaga keuangan, tetapi sebagai sahabat, penggerak, dan pelita harapan bagi ibu-ibu pelaku UMKM di seluruh Indonesia,” kata Eka.

Menurut Eka, dengan memperkokoh ideologi Pancasila, Indonesia akan semakin tangguh, dan melalui pemberdayaan ekonomi perempuan, masa depan bangsa akan semakin inklusif dan berkeadilan.

Ia menambahkan, Karena itu, PNM Cabang Palopo akan terus berupaya menjangkau lebih banyak masyarakat prasejahtera di wilayah kerjanya.

“PNM akan terus berkomitmen untuk memperluas jangkauan layanan, meningkatkan kualitas pendampingan, serta menjadi katalisator perubahan sosial dan ekonomi, khususnya di daerah-daerah tertinggal,” ujar Eka mengakhiri. (rls/ilh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini