Plt Sekkot Palopo Harap PGPKT Proaktif Tanggulangi Gangguan Pendengaran
PALOPO, TEKAPE.co – Plt Sekkot Palopo, H Kamal Nuhung, membuka Seminar dan Workshop Diagnosa dan Tatalaksana Penyakit THT-KL di Era JKN, di Auditorium Saokotae, Jumat 16 Maret 2018.
Seminar itu digelar Komite Daerah Penanggulangan Gangguan Pendengaran & Ketulian (Komda PGPKT) Kota Palopo bekerjasama dengan organisasi profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Palopo.
Kegiatan yang mengusung Tema ‘Telinga Sehat Investasi Masa Depan’ itu digelar dalam rangka memperingati hari pendengaran sedunia 2018 dan bakti kesehatan PERHATI THT-KL.
Jamaluddin Nuhung, dalam sambutannya, saat membuka resmi seminar dan workshop tersebut menyampaikan,. menyampaikan, menurut badan organisasi kesehatan dunia, saat ini diperkirakan ada 360 juta (5, 3%) orang di dunia mengalami gangguan cacat pendengaran.
Fakta lain menyatakan, ada sebagian generasi kita yang rentan mengalami gangguan pendengaran dan ketulian.
“Jika kita tidak segera cegah, bisa menjadi tuli permanen,” ungkapnya.
Untuk itu, Jamaluddin Nuhung mengharapkan kiprah Komite Daerah Penanggulangan Gangguan Pendengaran & Ketulian (Komda PGPKT) Kota Palopo, makin proaktif menyikapinya.
“Jika ada masyarakat sekitar kita yang mengalami gangguan pendengaran, patut mendapatkan perawatan kesehatan yang cepat, tertangani dengan baik dan profesional,” harapnya.
Ia juga berharap, generasi penerus yang menderita gangguan penyakit pendengaran jumlahnya menurun. Dengan kata lain, jumlah penderita dapat terus ditekan karena gangguan pendengaran pada anak akan mengakibatkan gangguan komunikasi sehingga dapat menyebabkan gangguan penyerapan ilmu pengetahuan sehingga pada saat dewasa akan sulit bersosialisasi.
“Harapan pemerintah pula, semoga seminar yang dilakukan pada hari ini bisa menyentuh masyarakat terutama kepada mereka yang sangat membutuhkan,” kuncinya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, dr Hj Utiasari Judas, dalam laporannya menyampaikan, seminar dan workshop tentang diagnosa penyakit THT-KL di era JKN pada kesempatan itu menghadirkan pembicara sebanyak 10 orang ahli THT-KL dari Departemen Ilmu penyakit THT-KL fakultas kedokteran UNHAS.
“Kegiatan ini pula dihadiri oleh 150 orang dokter umum, dokter spesialis dan dokter gigi se Luwu Raya dan Toraja, 100 orang perawat, dan 75 orang bidan,” ungkap dr Utiasari Judas.
Utiasari melanjutkan, pada kegiatan itu pula digelar seminar awal tentang efek mendengkur pada kesehatan, yang dihadiri kurang lebih 150 orang masyarakat umum.
“Mentoring operasi telinga dilaksanakan Sabtu besok, 17 Maret 2018, di instalasi bedah Sentral RSUD Sawerigading Palopo,” kata Utiasari.
Ia menyampaikan, ada 7 pasien yang akan dioperasi. Pasien berasal dari Mangkutana, Masamba, Palopo, dan Belopa. Supervisor operasi adalah Dokter THT dari pengurus pusat PERHTI, sebanyak 5 orang dari Jakarta.
Selain Utiasari Judas, dan Plt Sekda Kota Palopo, pada kesempatan itu hadir pula Kepala Departemen Ilmu Penyakit THT-KL, Prof Dr dr H Qadar Punagi SPT H T K L (K), pengurus Perhimpunan Dokter Spesials Telinga Hidung dan Tenggorok Bedah Kepala Leher (PERHATI-KL) Indonesia, Kepala Dinas Kesehatan kota palopo dr Ishaq Iskandar, Ketua IDI seluwu Raya dan Toraja, Direktur RSUD se Luwu Raya dan Toraja, para dokter umum, dokter spesialis seluwu raya dan Toraja, peserta seminar dan tamu undangan lainnya. (hms)
Tinggalkan Balasan