Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Pimpinan PMDS: Santri Kami Belum Tentu Keracunan

Tim PSC 119 saat memeriksa santri yang sedang sakit, Rabu malam.

PALOPO, TEKAPE.co – Pimpinan Pondok Pesantren Putri Datuk Sulaiman (PMDS), Arfah Syarifuddin, angkat bicara soal dugaan keracunan puluhan santrinya.

Ia mengaku, jika peristiwa sakit massal santri putri itu belum dapat dipastikan sebagai keracunan.

Arfah Syarifuddin juga mempertanyakan tentang keracunan tersebut, Menurutnya, hanya pemerikasaan santri yang sedang sakit.

“Persoalannya kalau memang keracunan, kenapa tidak bersamaan hari itu. Sementara, santri yang dirawat sudah ada yang sakit 2 hari sebelum pemeriksaan. Kemudian juga ada sebagian yang mengidap sesak nafas,” terangnya, Kamis 16 Januari 2019.

Namun demikian, Arfah Syarifuddin juga masih menunggu hasil dari laboratorium.

“Untuk sementara belum bisa disimpulkan kalau keracunan. Kita tunggu saja hasil dari laboratorium,” ungkapnya.

Dia juga membenarkan bahwa dirinya yang menghubungi PSC 199, dr Fadly untuk melakukan pemeriksaan kepada santri yang sedang sakit.

BACA JUGA:
Polisi Ambil Sampel Makanan dan Muntah, 28 Santri Putri PMDS Palopo Telah Dievakuasi

Tersebarnya berita keracunan massal ini dimulai saat pimpinan PMDS menghubungi PSC 199 dr Fadly untuk melakukan pemeriksaan salah seorang santri yang mengalami sakit dan membutuhkan penanganan darurat.

Arfah menyebutkan, kedatangan dr Fadly beserta tim PSC 199 ini, dimanfaatkan oleh pimpinan PMDS agar melakukan pemeriksaan kepada santri yang sedang mengalami sakit.

Arfah juga menegaskan beberapa santri memang mengalami sakit, sehingga Arfah mengimbau kepada seluruh santri yang sakit untuk melakukan pemeriksaan.

“Beberapa santri memang ada keluhan, makanya kita arahkan ke masjid untuk diperiksa,” jelasnya.

Keadaan tersebut berlangsung hingga pihak PMDS kedatangan pihak Kepolisian untuk meminta keterangan atas apa yang terjadi, sekaligus mengambil sampel makanan, yang dikonsumsi santri.

Lalu pihak kepolisian mengintruksikan agar membawa santri ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan.

“Tiba-tiba pihak kepolisian menginginkan untuk dilakukan pemeriksaan dan perawatan di rumah sakit, walaupun ada diantara santri yang hanya sakit ringan yang tidak perlu rawat nginap,” terang Arfah.

Saat ini, sampel makanan tersebut telah dikirim ke Laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. (bolang)

https://www.instagram.com/p/B7X_C-qj-VW/?igshid=f5ru06ppg8pp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini