Pesona Matano dan Kepedulian Lingkungan: Ketika Alam, Pemerintah, dan PT Vale Menyatu dalam Harmoni
DANAU MATANO, bukan hanya sekadar destinasi wisata alam yang indah, dan menyimpan berbagai misteri serta keunikan yang menunggu untuk dijelajahi, tetapi Matano adalah simbol penghidupan dan kebudayaan. Matano, sejak kehadiran PT Vale Indonesia, menjadi kawasan yang menjadi fokus perhatian dalam upaya pelestarian lingkungan dan agenda keberlanjutan.
LANGIT Sorowako pagi itu tampak jernih, seolah menyambut dengan ramah kehadiran seorang tamu penting dari ibu kota provinsi.
Jumat, 18 April 2025, menjadi hari yang istimewa di Luwu Timur. Untuk pertama kalinya, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, melakukan kunjungan kerja ke kabupaten yang kaya akan potensi alam, budaya, dan sumber daya ini.
Dengan pesawat kecil yang mendarat mulus di Bandara Sorowako, kunjungan Wakil Gubernur langsung terasa hangat.
Sambutan penuh keramahan datang dari Bupati Luwu Timur H Irwan Bachri Syam, Wakil Bupati Hj Puspawati Husler, serta jajaran Forkopimda dan manajemen PT Vale Indonesia Tbk—perusahaan tambang nikel yang telah lama beroperasi di wilayah tersebut.
Kunjungan itu bukan hanya sekadar seremonial. Di balik rangkaian acara resmi, ada pesan kuat tentang keseimbangan antara eksplorasi sumber daya, pelestarian lingkungan, dan pengembangan masyarakat. Semuanya terangkum dalam sebuah perjalanan yang berkesan dan penuh makna.
Taman Antar Bangsa: Sebuah Awal yang Ramah
Agenda pertama dimulai di Taman Antar Bangsa (TAB), sebuah taman yang menjadi ikon Sorowako.
Dikelilingi pepohonan rindang dan udara sejuk, taman ini bukan hanya ruang hijau biasa. Ia mencerminkan keberagaman masyarakat Sorowako yang datang dari berbagai latar belakang budaya dan bangsa, menyatu dalam semangat toleransi.
Di sinilah Wakil Gubernur menikmati santap siang bersama jajaran pemerintah daerah. Suasana santai, namun penuh dengan pembicaraan penting mengenai arah pembangunan berkelanjutan, terutama di sektor lingkungan dan sosial.
Menyusuri Matano: Menyentuh Jiwa dari Permukaan Air
Selepas makan siang, rombongan bergerak menuju dermaga Danau Matano. Di sini, PT Vale telah menyiapkan raft khusus—kapal besar yang bisa mengangkut rombongan menyusuri danau terdalam di Asia Tenggara itu.
Danau Matano bukan sekadar keindahan alam. Ia adalah sumber kehidupan, tempat legenda bersemayam, dan bentang air yang telah menjadi saksi perjalanan Luwu Timur selama berabad-abad.
Sepanjang pelayaran, Fatmawati Rusdi tampak larut dalam pesona. Air yang jernih, barisan pegunungan hijau, dan udara segar menciptakan momen yang tak mudah dilupakan.
“Saya senang bisa mengunjungi langsung Kabupaten Luwu Timur dan menikmati keindahan alam yang ada di Sorowako, terutama Danau Matano ini,” ujarnya dengan kagum, sambil sesekali mengabadikan pemandangan dengan kamera ponselnya.
Danau Matano seakan menjadi cerminan dari potensi pariwisata Luwu Timur yang masih bisa dikembangkan secara berkelanjutan.
Pemerintah provinsi pun melihat peluang besar di sini, untuk menjadikan daerah ini sebagai destinasi ekowisata unggulan di Sulawesi Selatan.

Taman Kehati: Ekosistem yang Dijaga dengan Cinta
Kunjungan berlanjut ke Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) yang dikelola oleh PT Vale. Di tempat ini, upaya pelestarian alam bukan hanya sekadar dokumentasi atau papan informasi. Ia hadir nyata dalam bentuk pembibitan tanaman endemik, konservasi satwa lokal seperti rusa dan burung, serta pemulihan lahan pascatambang yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.
Fatmawati secara simbolis ikut menanam bibit pohon dan memberi makan rusa. Aktivitas yang sederhana, tapi penuh pesan: bahwa pembangunan bisa berjalan berdampingan dengan pelestarian, jika dilakukan dengan niat baik dan komitmen yang kuat.
“Tempat ini luar biasa. Saya melihat bagaimana PT Vale sangat serius menjaga ekosistem lingkungan, bukan hanya di area kantor dan pemukiman, tetapi juga di sepanjang danau. Lokasi ini juga sangat potensial sebagai pusat pembibitan tanaman,” ungkap Fatmawati.
Ia menambahkan bahwa inisiatif seperti ini bisa menjadi model bagi perusahaan lain, baik di sektor pertambangan maupun industri lainnya, dalam membangun ekosistem yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Sinergi dalam Ramah Tamah
Menjelang sore, rangkaian kunjungan ditutup dengan acara ramah tamah yang kembali digelar di TAB.
Acara ini menghadirkan berbagai pihak: manajemen PT Vale, jajaran OPD Luwu Timur, anggota DPRD, para camat, kepala desa, tokoh masyarakat, dan pemuda.
Suasana akrab, penuh canda dan diskusi. Tak ada sekat antara pemerintah provinsi, daerah, dan sektor swasta. Semua duduk bersama, membahas bagaimana Luwu Timur bisa terus tumbuh menjadi daerah yang tak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga lestari secara ekologis.
Bupati Irwan, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi atas kunjungan Wakil Gubernur dan menyampaikan bahwa pihaknya bersama PT Vale berkomitmen terus menjaga lingkungan serta memberdayakan masyarakat sekitar tambang.
“Kami ingin memastikan bahwa keberadaan tambang memberikan manfaat nyata, bukan hanya ekonomi, tapi juga ekologi dan sosial. Kunjungan Ibu Wagub memberi energi baru bagi kami,” kata Bupati.
Sorowako: Laboratorium Masa Depan Sulsel
Kunjungan Fatmawati Rusdi ke Luwu Timur hari itu bukan sekadar agenda kerja. Ia adalah potret dari bagaimana sebuah wilayah bisa menjadi laboratorium pembangunan berkelanjutan.
Di satu sisi, ada industri tambang yang terus berkembang. Di sisi lain, ada danau, hutan, dan satwa yang tetap lestari. Dan di tengah-tengahnya, ada masyarakat yang dilibatkan, diberdayakan, dan dirangkul.
Danau Matano dengan keelokannya, Taman Kehati dengan keheningannya, serta dialog hangat di TAB, semuanya menyatu dalam satu pesan: masa depan Sulawesi Selatan bisa dibangun dari daerah seperti Sorowako. Daerah yang mencintai alamnya, menjaga warisannya, dan tetap berpijak pada semangat kolaborasi.
Ketika Wakil Gubernur meninggalkan Sorowako, ia tidak hanya membawa kenangan indah. Dia membawa inspirasi, bahwa kemajuan bisa datang bersama pepohonan yang tumbuh, air yang jernih, dan anak-anak rusa yang bebas berlarian di taman. (*)
Tinggalkan Balasan