Perum Bulog Bakal Bangun SPP Modern Senilai Rp120 Miliar di Luwu, Kapasitas 120 Ton Per Hari
LUWU, TEKAPE.co – Pembangunan Sentra Penggilingan Padi (SPP) Modern segera direalisasikan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Perusahaan Umum (Perum) Bulog mengalokasikan anggaran sebesar Rp120 miliar untuk proyek tersebut, yang akan dibangun di atas lahan hibah seluas 5 hektare milik Pemerintah Kabupaten Luwu di Desa Karetan, Kecamatan Walenrang.
Langkah cepat ini diambil menyusul persetujuan DPRD Luwu atas hibah lahan dari Pemkab Luwu. Wakil Direktur Utama Perum Bulog, Mayjen (Purn) Dr. Marga Taufiq, SH, MH, langsung menemui Bupati Luwu H. Patahudding dan Wakil Bupati Muh. Dhevy Bijak Pawindu di Belopa, Kamis (9/10).
Dalam sambutannya, Bupati Patahudding menyampaikan apresiasi kepada jajaran Perum Bulog, khususnya kepada Marga Taufiq yang juga merupakan putra daerah Luwu.
“Kehadiran Wadirut Perum Bulog Bapak Marga Taufiq hari ini adalah berkah bagi masyarakat Kabupaten Luwu. Kami bangga karena kami didukung dalam upaya mewujudkan kedaulatan dan swasembada pangan untuk menyukseskan Asta Cita Presiden RI Bapak Prabowo Subianto,” ujar Patahudding.
“Semoga harapan petani Luwu untuk mandiri dan berdaulat bisa terwujud. Dan yang tidak kalah pentingnya, hal ini akan memberi nilai tambah, dimana Luwu tidak hanya memproduksi gabah, namun bisa menjadi daerah produsen beras di Sulawesi Selatan,” tambahnya.
Dalam pengarahan bertajuk Strategi Mewujudkan Swasembada Pangan di hadapan camat, kepala desa, dan lurah se-Kabupaten Luwu, Marga Taufiq menegaskan komitmen Bulog untuk segera merealisasikan pembangunan SPP Modern di daerah berjuluk Bumi Sawerigading itu.
“Beberapa waktu lalu, Bupati Luwu dan Wakil Bupati menemui saya di kantor Perum Bulog di Jakarta. Tidak lama kemudian, Pj Gubernur Sulsel Prof. Zudan juga menyampaikan data bahwa Sulsel merupakan sentra penghasil padi nasional di luar Pulau Jawa, dan Luwu adalah salah satu penyuplai utamanya,” kata Marga Taufiq.
Berdasarkan data Perum Bulog, produksi gabah kering giling di wilayah Luwu Raya mencapai lebih dari 677 ribu ton per tahun. Namun, yang baru dikelola Bulog hanya sekitar 60 ribu ton. Kondisi ini menjadi alasan kuat bagi Bulog untuk membangun fasilitas penggilingan padi berskala industri di Luwu.
“SPP Modern ini pernah diusulkan di Luwu Raya, namun gagal terwujud. Kini, dengan hibah lahan seluas 5 hektare dari Pemkab Luwu, tidak ada alasan lagi bagi Bulog untuk tidak membangun. Apalagi Wadirut-nya orang Luwu,” ujar Marga Taufiq.
Marga Taufiq yang juga pernah menjabat Komandan Kodim 1403/Sawerigading Palopo (2003–2006) menilai, Pemkab Luwu memiliki komitmen kuat meningkatkan kesejahteraan petani.
“Bupati dan Wakil Bupati Luwu sangat serius memikirkan hasil produksi dan kesejahteraan petani. Kehadiran SPP Modern ini akan memutus mata rantai produksi yang terlalu panjang dan tidak menguntungkan petani,” katanya.
Dengan adanya fasilitas modern tersebut, petani diharapkan tidak perlu lagi membawa gabah keluar daerah untuk digiling.
“Dengan hadirnya SPP Modern ini, gabah petani Luwu bisa diolah di sini. Bahkan seperti gadis cantik yang dipoles, Luwu akan memproduksi beras komersial yang bening dan bersih, yang bisa masuk ke pasar-pasar modern,” ujarnya.
Mantan Pangdam XVI/Pattimura itu menegaskan, proses pembangunan infrastruktur SPP Modern akan dimulai segera setelah Nota Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) ditandatangani antara Pemkab Luwu dan Perum Bulog.
“Begitu kami tiba di Jakarta, proses administrasinya langsung kami jalankan. Karena dananya sudah siap. Paling lambat tahun 2026 sudah mulai action di lapangan,” kata Marga Taufiq, yang juga mantan Danrem Tadulako.
Perum Bulog saat ini memiliki 10 SPP Modern yang tersebar di Lampung, Karawang, Subang, Kendal, Sragen, Magetan, Bojonegoro, Jember, Banyuwangi, dan Sumbawa. Jika terwujud, SPP Modern di Luwu akan menjadi fasilitas ke-11 sekaligus satu-satunya yang berada di wilayah Indonesia Timur.
“SPP Modern Karetan nantinya akan memproduksi beras hingga 120 ton per hari. Mohon doa kita semua agar ini terwujud, dan saya juga berharap Kabupaten Luwu tetap kondusif,” pungkasnya.
Dalam kunjungannya di Belopa, Marga Taufiq turut didampingi sejumlah pejabat tinggi Bulog, di antaranya Kepala Divisi Umum Perum Bulog Pusat Joko Pamungkas, Pimpinan Bulog Wilayah Sulsel dan Sulbar Fahrurozi SP, M.Sc, serta Pimpinan Bulog Cabang Palopo Hadir Alamsyah. Hadir pula pimpinan DPRD Luwu dan unsur Forkopimda dalam seremoni penandatanganan NPHD bersama Bupati Luwu H. Patahudding. (*)
Tinggalkan Balasan