Permakes Palopo Gelar Pengkaderan, Tenaga Sukarela Dianggap Bagian Dari Perbudakan Modern
PALOPO, TEKAPE.co – Persatuan Mahasiswa Kesehatan (Permakes) Kota Palopo kembali melakukan Pelatihan Pembentukan Kader (PPK) Angkatan VI, di Aula Akper Sawerigading Pemda Luwu, Jumat 13 – Minggu 15 Oktober 2017.
Pengkaderan dengan tema ‘Membentuk Kader yang Loyal dan Bertanggungjawab, serta Berperan Aktif dalam Mengembangkan Organisasi’ itu diikuti sedikitnya 91 orang mahasiswa dari 6 kampus kesehatan yang ada di Kota Palopo.
Ketua Permakes Kota Palopo, Imran Medali, mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk membentuk karakter kader Permakes, agar melalui kemampuan organisasi yang mumpuni, mahasiswa kesehatan akan mampu memperkuat pondasi akademiknya. Hal ini akan menghilangkan stigma bahwa organisatoris akan terkendala pada proses akademik.
“Organisatoris harusnya memiliki kemampuan akademik yang lebih baik dari pada mahasiswa, yang hanya monoton kuliah,” tandasnya.
Pemateri Ns Ulul Asmy, saat membawakan materinya, memberikan pesan kepada peserta, bahwasanya Tenaga Kerja Sukarela (TKS) yang bekerja di instansi pelayanan kesehatan yang dikelola pemerintah dan swasta, merupakan perbudakan modern yang menjual murah profesi.
“Oleh karenanya, untuk memutuskan mata rantai perbudakan modern tersebut, diharapkan agar kader Permakes setelah menjadi alumni, tidak lagi menjadi TKS. Namun bisa menjadi enterpreneur, sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain,” pesannya.
Adapun materi yang diberikan adalah metode persidangan, keorganisasian, kemahasiswaan, komunikasi, kerangka berpikir ilmiah, sejarah permakes, dinamika kelompok, konstitusi dan sejumlah materi lainnya.
Pembawa materi diantarax salah satu perintis Permakes Palopo Ricky Waldy SKep, mantan ketua Permakes Irwan Sunandi SKM dan Hasbi SKep, Wakil Ketua Ikatan Mahasiswa Perawat Indonesia (IKMAPI) PD Palopo Ns Briyan SKep CWCC, mantan Sekjen Permakes Palopo Ns Ulul Asmy SKep. (rin)
Tinggalkan Balasan