OPINI: Penyuluh Pertanian, Garda Terdepan Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045
Oleh: Masluki, S.P., M.P.
(Dosen Pertanian UNCP dan Mahasiswa Program Doktoral IPB University)
DI BALIK meriahnya raihan prestasi pemerintah di bidang pertanian, penyuluh pertanian hampir luput dari pemberitaan positif media massa.
Tanpa banyak pencitraan, mereka inilah yang berjuang dalam sunyi.
Segudang persoalan petani menanti pemecahan dari penyuluh pertanian.
Terik matahari, jalan berlumpur, terjal dan mendaki adalah perlintasan sehari-hari.
Sebagai ujung tombak pembangunan pertanian, tak jarang penyuluh berada di ujung tanduk.
Target capaian yang disusun di gedung-gedung mewah, lalu dilimpahkan ke penyuluh sebagai eksekutor lapangan.
Sedikit saja menyimpang dari target, penyuluh akan dianggap tidak becus lalu dihukumi sebagai biang kerok kegagalan program pemerintah.
Jika dirunut, penyuluh bukanlah manusia setengah dewa yang mampu merubah segalanya menjadi mungkin.
Penyuluh bukan pula Superman seperti legenda ‘Sangkuriang’ yang bisa menyulap perahu hanya dalam semalam.
Menimpakan beban kepada penyuluh melampaui kapasitas tentu bukan sikap bijaksana.
Saat ini, penyuluh sebagai mitra strategis petani yang berkontribusi terhadap kemajuan pertanian perlu dibekali dengan amunisi untuk berperang melawan ketertinggalan.
Di era digital, penyuluh dituntut melaporkan data dan informasi super cepat.
Di sisi lain, penyuluh yang menyimpan energi potensial perlu mendapat trigger lalu merubahnya menjadi energi kinetik bahkan quantum.
Penyuluh adalah aktor penting dipersiapkan untuk mengadobsi Teknologi Informasi berbasis android yang dapat dipantau real time, akurat dan terpercaya.
Langkah mempercepat penambangan data harus di bangun secara partisipatif.
Secara berjenjang di mulai dari petani, penyuluh, dinas tingkat kabupaten, provinsi hingga pemerintah pusat.
Pemetaan lahan, luas tanam, pemantauan aktivitas budidaya hingga panen merupakan serangkaian aktivitas yang vital dalam menambang data produksi pangan.
Pembenahan aplikasi berbasis android yang dapat memonitoring dan evaluasi aktivitas petani dan penyuluh harus di mulai sebagai daya adaptasi terhadap kemajuan Teknologi dan Informasi.
Pemantauan secara berkala menggunakan drone di awal tanam dan menjelang musim panen adalah opsi meningkatkan akurasi data luas tanam dan luas panen.
Akhirnya, memperkuat penyuluh pertanian sama halnya dengan investasi jangka panjang lalu menuai hasil selamanya. (*)
Tinggalkan Balasan