Pengelola Gardu Induk Malili Sebut Petugas Kebersihan Rekomendasi Oknum Dari PLN
MALILI, TEKAPE.co – Aksi protes masyarakat Dusun Balambano Indah, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, disikapi PT Cyndi Eratama Sejati (CES).
PT CES yang diketahui beralamat di Jl G Latimojong, Komplex Ruko Latimojong Indah 46/B 24-26 42-43 Kota Makassar, Sulsel, selaku vendor PT PLN dalam melakukan perekrutmen tenaga kerja di bidang cleaning service atau petugas kebersihan.
PT CES membantah kalau nama-nama tenaga kerja di bidang cleaning service yang ditempat tugaskan di Gardu Induk (GI) PT PLN Malili berasal dari PT CES.
BACA JUGA:
Warga Ancam Blokade Gardu Induk PLN Malili
Pihak PT CES, Jon, yang dikonfirmasi melalui telepon genggamnya, Rabu 2 Januari 2019, menyebutkan, nama-nama yang diterima semua berasal dari pihak PT PLN. Jadi pihak PT CES tinggal menindak lanjuti selaku vendor.
“Kami tidak tahu Pak kalau tenaga kerja itu berasal dari luar wilayah GI PT PLN Malili. Saya sangka warga setempat,” ucapnya.
Senada dari itu, pimpinan PT CES, Hendrik, mengaku tak tahu kalau cleaning service yang di tempat tugaskan di GI PT PLN Malili bukan masyarakat setempat. “Nanti kami cek pak, saya lagi di luar daerah,” singkatnya.
Menanggapi pernyataan itu, Taufik Setiawan warga setempat masih belum dapat menerima pernyataan itu.
“Masa pihak vendor PT. PLN tak mengetahui kalau tenaga kerja yang mereka rekrut berasal dari luar, sementara jelas kedudukan GI ini di wilayah kecamatan Malili,” terangnya.
Dikatakannya, warga minta kepada PT PLN maupun PT CES agar mengindahkan tuntutan sikap ini yakni memberdayakan masyarakat setempat. “Kami tak mau ditawar,” tandasnya.
Kalau pekan ini belum ada kejelasan, pihaknya akan turun aksi dan menutup aktivitas GI sampai tuntutan kami dikabulkan.
Menurut Upik, sapaan akrab Taufik, bahwa langkah yang dilakukan pihak PT PLN dan PT CES dinilai tidak pro ke masyarakat setempat.
“Kami juga butuh kerja, dan kedudukan sosial antara pekerja yang mereka (PT CES, red) siapkan dan masyarakat setempat sama, namun yang perlu diketahui adalah kami warga yang terdampak langsung,” terangnya.
Sehingga kata Upik, kehadiran GI ini tentu menjadi harapan besar masyarakat setempat sebagai sumber lapangan pekerjaan. Namun faktanya, tenaga kebersihan harus didatangkan dari luar.
“Ini sudah kelewetan yang sangat tidak dapat kami toleran. Dan perlu diketahui kami juga tidak pernah menuntut jauh untuk memberdayakan masyarakat setempat di bidang operator atau tenaga teknis, karena melihat dengan tingkatan SDM,” jelas Upik. (rin)
Tinggalkan Balasan