Pemdes Kandundung Bakal Kelola Tambang Rakyat, Tim KLHK Latih Pengelohan Emas Ramah Lingkungan
LUWU, TEKAPE.co — Tim dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar pelatihan Fasilitas Pengelohan Emas Bebas Mercury, untuk tambang rakyat, di Desa Kadundung Kecamatan Latimojong Kabupaten Luwu Sulsel, Rabu 07 Oktober 2020.
Salah seorang tim pelatihan KLHK, Ahmad Pujiardi, mengatakan, tim ini turun untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat, yang akan diberdayakan untuk mengelolah tambang emas rakyat ini.
Tambang rakyat ini tidak menggunakan mercury atau bahan kimia lainnya dalam pengelolaannya, tapi menggunakan sistem meja goyang atau sistem ayakan yang akan memisahkan material lainnya dengan emas.
“Jadi boleh dikata, tambang emas rakyat ini adalah tambang ramah lingkungan, karena tidak menggunakan bahan kimia yang bisa mencemari lingkungan,” tutur alumni Institut Teknologi Bandung itu.
Ia juga menjelaskan, program ini merupakan program untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang penambangan legal, yang sama sekali tidak menggunakan mercury.
“Jadi tambang ini masuk jenis tambang tradisional. Selain kita memberikan pelatihan tentang tata cara mengelola tambang emas rakyat dengan baik, kita juga memberikan pemahaman tentang bahaya penggunaan bahan kimia dalam penambangan emas,” ungkapnya.
Jadi alat yang dibangun oleh KLH ini maksimalnya mampu mengelolah 750 kg bahan mentah setiap harinya, sehingga diharapkan alatnya bisa bekerja secara maksimal.
“Masyarakat cukup antusias mengikuti pelatihan, karena alat ini memang baru pertama kali diperkenalkan di Luwu,” katanya.
Pihaknya mengharapkan proses pelatihannya sukses dan lancar, sehingga pemerintah dan masyarakat setempat bisa menikmati hasilnya setelah beroperasi nantinya.
Sementara itu, Kepala Desa Kadundung, Parambung, saat ditemui media di lokasi, mengatakan, secara khusus pemerintah Desa Kadundung sangat menyambut baik pelatihan yang digelar tim dari Kementrian Lingkungan Hidup ini.
Parambung menjelaskan bahwa tambang emas rakyat yang dibangun Kementrian Lingkungan Hidup di Desa Kadundung ini berdasar pada adanya wilayah pertambamgan rakyat (WPR) di daerah ini.
Lanjut Parambung, kalau tambang rakyat ini dibuat untuk mencegah penggunaan bahan kimia dan juga nantinya diharapkan menjadi contoh bagi masyarakat, agar tidak menggunakan bahan kimia atau mercury yang bisa mencemari lingkungan.
“Tambang emas rakyat ini pertama dibangun di Luwu, karena daerah ini punya Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) dan 100 persen tidak menggunakan bahan kimia, sehingga diharapkan bisa menjadi contoh nantinya” ucapnya.
Kades Kadundung juga berharap setelah dilakukannya pelatihan yang diikuti oleh masyarakat setempat, agar supaya tambang rakyat yang ada di daerah ini dokumen hibahnya bisa dipercepat oleh pemerintah, sehingga bisa segera dilakukan proses penambangan.
“Kita tinggal menunggu proses hibahnya dari Kementrian Lingkungan Hidup ke Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Luwu, kemudian dari Pemda Luwu baru ke Pemerintah Desa Kadundung. Semoga dokumen hibahnya bisa cepat diserahkan ke desa, agar bisa menjadi aset desa dan siap dikelolah oleh pemerintah desa,” ujarnya.
Parambung juga menuturkan bahwa dengan beroperasinya tambang emas rakyat ini, Desa Kadundung bisa menjadi percontohan tambang emas rakyat di daerah lain, tanpa menggunakan bahan kimia.
Kemudian dengan beroperasinya tambang rakyat ini, bisa meningkatkan perekonomian masyarakat setempat agar bisa membuat desa ini lebih maju lagi.
“Saya atas nama masyarakat Desa Kadundung sangat berterima kasih atas dukungan penuh dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan khususnya pemerintah daerah Kabupaten Luwu, atas perhatian dan dukungannya, sehingga tambang emas rakyat di Kadundung ini bisa berdiri,” ucap mantan pemain Gaspa Palopo itu. (ham)
Tinggalkan Balasan