Para Peneliti Percaya RTH Tingkatkan Kesehatan Mental Manusia
LIFESTYLE. TEKAPE.co – Setiap kota di dunia pasti memiliki ruang hijau untuk beragam fungsi dan dapat digunakan oleh siapa saja. Ruang Terbuka Hijau (RTH) memang telah banyak diakui akan membuat perasaan tenang, menyejukkan serta menyegarkan usai berkunjung.
Seperti dilansir oleh Time, salah satu kota terbesar di negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat yakni Philadelphia. Selalu mengupayakan peningkatkan kesehatan mental penduduk dengan melakukan penghijauan serta pembersihan pojok lahan kosong.
Upaya penghijauan dan pembersihan ini dilakukan melalui penelitian serta dilatarbelakangi oleh banyaknya penduduk perumahan yang merasa depresi, dan merasa hampa.
Dr. Eugenia South selaku co-author dari penelitian, menyebutkan bahwa penghijauan lahan kosong adalah intervensi (upaya peningkatan kesehatan) struktural yang bisa dibilang sangat sederhana juga terjangkau namun memiliki dampak untuk populasi yang luas.
Dalam penelitiannya, tim peneliti mengidentifikasi 541 lahan kosong di Philadelphia dan membaginya menjadi beberapa cluster dalam radius seperempat mil.
Cluster-cluster ini merupakan wilayah yang terlihat seperti lahan mati; banyak pembuangan ilegal, mobil-mobil tak terurus, dan ditumbuhi tanaman liar.
Mereka juga mewawancarai 442 orang dewasa yang tinggal pada salah satu cluster tersebut. Orang-orang ini diinformasikan bahwa mereka terpilih untuk sebuah penelitian yang fokus pada peningkatan pemahaman tentang kesehatan kota, dan mereka juga menjawab pertanyaan tentang kesehatan mental.
Tapi, mereka tidak tahu para peneliti terlibat dalam upaya pembentukan ruang hijau kota yang akan datang.
Setelah survei awal selesai, para peneliti secara acak memilih 37 pojok cluster untuk intervensi ruang hijau yang termasuk membuang sampah dan puing, menanam rumput dan pohon, memasang pagar dan melakukan perawatan rutin.
36 cluster lain, sampahnya dibuang dan diadakan pemeliharaan ringan, tetapi sedikit upaya untuk meningkatkan ruang hijaunya. Sisa 37 cluster lainnya tidak tersentuh.
Dalam 18 bulan setelah menyelesaikan upaya restorasi, para peneliti mewawancara ulang 342 orang yang pernah diwawancara, sepertiga dari mereka yang tinggal di dekat salah satu cluster ditugaskan untuk intervensi penghijauan.
Dibandingkan dengan orang yang tinggal ditempat tanpa perbaikan, orang-orang ini mengalami penurunan depresi sampai 41% dan hampir 51% perasaan tidak berharga juga menurun. Peningkatan keseluruhan untuk kesehatan mental secara statistik memang tidak signifikan, tetapi South mengatakan para peneliti cukup yakin bahwa kesehatan mental orang-orang menjadi lebih baik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penghijauan perkotaan dapat menawarkan peluang nyata bagi kota-kota yang ingin meningkatkan kesehatan mental penduduk. Terutama karena biayanya hanya sekitar $ 1.600 untuk mengubah banyak lahan kosong, dan $ 180 per tahun untuk mempertahankannya.
South dan rekan-rekannya sudah bekerja dengan Pennsylvania Horticultural Society untuk mengimplementasikan program ini secara lebih luas di Philadelphia dan banyak kota lain yang juga sudah berminat.
Misi semacam ini tak hanya terjadi di belahan Amerika, sejumlah ibukota di Indonesia pun sedang bergiat untuk menambah daerah hijau.
Tentu menarik mengetahui bahwa dengan banyaknya daerah hijau di dekat kita tinggal, tingkat kesehatan mental bisa terjaga. Sebuah riset yang wajib diketahui pemerintah pastinya. Setuju? (*)
Tinggalkan Balasan