Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Museum Budaya di Tana Luwu Diharap Bisa Dibangun, Pemda Diminta Bersatu

MAKASSAR, TEKAPE.co – Tana Luwu, yang meliputi Luwu, Palopo, Luwu Utara, dan Luwu Timur kaya akan adat budaya. Namun tak banyak yang dapat dilihat untuk generasi masa depan.

Padahal, Tana Luwu pernah berdiri kerajaan besar, yakni Kedatuan Luwu, yang merupakan kerajaan tertua di Sulawesi Selatan.

Melihat hal itu, Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (IPMIL) Raya UKI Paulus Makassar, Fery berharap ada perhatian bersama seluruh elemen, utamanya pemerintah, dalam pelestarian adat budaya.

Menurutnya, selain pembentukan DOB Kabupaten Luwu Tengah, yang merupakan perjuangan panjang, namun kultur dan budaya pun tidak dapat dilupakan.

Fery, dalam rilisnya, Rabu 31 Maret 2021, berharap adanya peran Pemda se Luwu Raya, beserta Kedatuan Luwu, menginisiasi untuk membangun museum pusaka atau objek wisata dalam konsep budaya Tana Luwu, yang terbuka untuk publik.

“Sebab banyak di antara kita, utamanya kalangan muda milenial dan masyarakat Tana Luwu sekarang, telah melupakan budaya kita sendiri di tana Luwu,” jelasnya.

Melihat keadaan ini Fery menyampaikan, sudah seharusnya pemda dan kedatuan memberikan edukasi kepada para generas muda, utamanya di sekolah menengah atas maupun menengah pertama, tentang pembelajaran sejarah dan budaya Luwu.

“Ini sebagai upaya, agar para pemuda dan masyarakat tetap mengerti akan kultur budaya kita sebagai wija to Luwu,” katanya.

Apalagi, kata dia, sureq I La Galigo adalah naskah terpanjang dalam peradaban yang melampaui naskah Mahabharata. Ini jelas adalah mahakarya dari tana Luwu, yang harusnya diperkenalkan kepada generasi muda.

Fery juga meminta kepada kepala Dinas Pendidikan di tana Luwu, untuk memasukkan silabus pembelajaran tentang budaya dan sejarah tana Luwu hingga perjuangan Andi Djemma.

“Sebab kita masyarakat tana Luwu, yang kaya akan budaya yang begitu fantastis, sudah seharusnya dapat dieksplorasi dan diperkenalkan di publik, bukan hanya sekedar memperingati Hari Jadi dan Perjuangan, tetapi hari jadi dan perjuangan rakyat Luwu perlu ditanamkan,” tandasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini