Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Mulai Berdayakan Masyarakat di Blok Bahodopi, PT Vale Latih 60 Orang Bertani Organik

Para petani yang dilatih oleh PT Vale, dalam menggunakan bahan alami dalam pertanian di Morowali. (ist)

MOROWALI, TEKAPE.co – PT Vale Indonesia Tbk memulai penerapan Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) di area pemberdayaan Blok Bahodopi, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, Sulteng.

Penerapan dimulai dengan melakukan pelatihan PSRLB selama delapan hari, mulai 6-13 Desember, yang melibatkan para kelompok tani di empat desa binaan, yaitu Desa Bahomatefe, Desa Bahomoahi, Desa Ululere, dan Desa Kolono.

Sebanyak 60 orang petani secara konsisten hadir selama pelatihan berlangsung.

Peserta diberikan pelatihan terkait tanaman herbal, penanaman padi di pekarangan, penanaman sayuran organik, dan penanaman padi di sawah.

Direktur Corporate Affairs and General Admin PT Vale Indonesia Tbk, Yusuf Suharso, dalam keterangan tertulisnya, Jumat 17 Desember 2021, berharap Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan bisa diterapkan petani, apalagi konsepnya selaras dengan alam dan memiliki nilai ekologis, nilai sosiologis dan nilai ekonomis.

“Pertanian sehat ramah lingkungan berkelanjutan mengedepankan kearifan lokal dan kemandirian, sebagai tindakan koreksi dari metode bertani konvensional yang hanya mengandalkan pupuk kimia dan pestisida,” ujarnya.

Yusuf Suharso menuturkan, program pertanian sehat ramah lingkungan berkelanjutan sebagai salah satu Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM), khususnya masyarakat tani yang berada didaerah pemberdayaan PT Vale Indonesia Tbk di blok Bahodopi.

“Program ini tentu mengedepankan skala prioritas tiga kawasan yang sangat dekat dari area operasional. Tiga Kawasan tersebut, kawasan wilayah kerja, kawasan wilayah peran dan kawasan wilayah sosial dengan mengedepankan belajar dari pengalaman, melalui proses belajar secara alamiah mengalami, mengungkapkan, menganalisa, menyimpulkan dan menerapkan,” paparnya.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali melalui Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan, Abd Muttaqin SP, mengapresiasi kegiatan pelatihan itu, apalagi dilanjutkan dengan pendampingan selama satu tahun kedepan.

“Diharapkan para petani dapat memanfaatkan waktunya sebaik-baik mungkin untuk hadir, dan mengambil banyak ilmu dari pelatihan dan berharap daerah ini menjadi pusat pertanian organik kedepan,” ujarnya. (hms)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini