Minta Maaf, Oknum Kepsek Penganiaya 2 Siswa di Mubar Akui Dirinya Salah
MUBAR, TEKAPE.co – Oknum Kepala Sekolah di Wadaga Kabupaten Muna Barat berinisial LM, yang sebelumnya dilapor melakukan kekerasan kepada siswanya, LMJ dan AP, akhirnya mengaku kesalahannya.
Ia pun meminta maaf kepada orang tua korban. Sabtu malam, 7 September 2019, sekira pukul 21.00 wita, LM mendatangi rumah orang tua korban untuk meminta maaf.
Upaya LM untuk menempuh jalur damai dalam meyelesaikan kasus tersebut diterima dengan baik oleh orang tua korban.
Kedua belah pihak bersepakat untuk meyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan.
Keduanya juga merencanakan Minggu hari ini, 8 September 2019, akan mendatangi Polsek Lawa untuk mencabut laporan yang sudah diadukan sebelumnya oleh orang tua korban.
Kejadian dugaan kekerasan itu berlangsung Jumat, 6 September 2019, pukul 15.30 wita.
LM menjelaskan, ia mengaku memukul LMJ dan AP hanya melampiaskan amarahnya, akibat ulah sala seorang siswa yang menendang pintu ruangan kelas.
LM lantas mendatangi siswa tersebut namun melarikan diri. Kesal bercampur emosi karna dilarikan siswanya itu ia langsung memukul (LMJ) dan (AP) yang berada disamping kelas.
“Ini anak-anak sedang istrahat tapi mereka ribut, tapi seketika saya dengar ada bunyi keras, ternyata ada siswa yang tendang pintu,”terang LM.
Sebelum memukul kedua korban. Ia mencoba memanggil para siswa untuk datang menemuinya namun siswa tersebut enggan datang karna ketakutan melihat dirinya dalam keadaan marah.
Tak sampai disitu dirinya lantas mencoba mengejar siswa itu saat ia memutar disamping kelas melihat dua orang siswa sedang berpura-pura memungut sampah. Lantaran kesal bercampur emosi akhirnya ia memukul kedua korban tersebut.
“Yang tendang pintu bukan mereka LMJ dan AP, tapi siswa lain. Namun saya tidak tau namanya makanya saya panggil mereka semua untuk saya mau tanyakan siapa itu yang tendang pintu,” kata LM.
Jauh sebelumnya LM selalu mengingatkan kepada siswa untuk selalu menjaga fasisilatas sekolah seperti kursi, meja dan fasilitas lainya yang ada dalam lingkungan sekolah.
Ia merasa khilaf atas kejadian ini, dirinya merasa sangat menyesal, dari jeadian tersebut akan menjadi pembelajaran dan pengalaman untuk kedepan lebih mengontrol emosi dalam menghadapi siswa.
“Mungkin ketika ada siswa bersalah ia lebih mengedepankan pembinaan atau memberikan hukuman ringan agar tak berujung ke tindakan kriminal,” ucap LM.
Selain itu, Ia berharap kepada para siswa, kedepanya untuk lebih mengedepankan etika dan menghargai guru serta tidak merusak fasilitas sekolah.
“Kalau bandel saya suka, tapi harus mengedepankan penghargaan kepada guru,” pinta dia.
BACA JUGA:
Oknum Kepsek di Mubar Dilapor Aniaya 2 Siswa
Sementara itu, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Mubar, Al Rahman, menyambut baik kasus tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Ia bersyukur karena kasus ini bisa terselesaikan dengan baik.
Kedepanya kasus ini menjadi perhatian khusus bagi para pendidik agar tidak terulang kembali di Mubar.
PGRI Mubar mengucapkan terima kasih kepada orang tua korban telah memaafkan LM atas kesalahannya, dalam waktu dekat dirinya juga akan menemui orang tua korban.
Rahman berharap kejadian ini tidak terulang kembali, baik guru yang aniaya siswa begitupula sebaliknya.
“Jangan ada lagi tindakan kekerasan dilingkungan sekolah,” tutupnya. (Jaya)
Tinggalkan Balasan