Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Mammiri Go Green Segera Launching di Makassar, Fokus Gerakan Minimalisir Sampah Plastik Rumah Tangga

Tumpukan sampah di salah satu sudut Pantai Losari, Kota Makassar. (ist)

MAKASSAR, TEKAPE.co – Persoalan sampah di Kota Makassar cukup memprihatinkan. Ini tentu perlu mendapatkan penanganan serius.

Upaya untuk mengatasi hal tersebut terus dilakukan oleh pemerintah, salah satunya melalui peraturan daerah Kota Makassar Nomor 4 tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah, yang di dalamnya dimuat berbagai aturan dan panduan dalam pengelolaan sampah.

Bukan hanya sampai disitu, berbagai program edukasi tentang kepedulian lingkungan juga banyak dilakukan oleh berbagai organisasi yang konsen terhadap pelestarian lingkungan dan ruang hidup.

Terkait Persoalan sampah ini, Tedi Hendratno, Chief Communication Officer (CCO) Mammiri Go Green, dalam rilisnya, Senin 24 Oktober 2022, mengungkapkan bahwa persoalan sampah bukan hanya menjadi isu yang harus ditangani oleh beberapa kelompok institusi saja, tetapi penanganan sampah harus menjadi isu bersama dari semua komponen, di dalamnya ada masyarakat umum, pemerintah, perusahaan, media, komunitas, atau yang biasa dikenal sebagai pentahelix.

“Hal ini harus dikerjakan bersama. Kita bisa berangkat pada mindset yang tepat tentang pengelolaan sampah, serta bagaimana sampah ini dihasilkan, tentunya dunia industri juga menjadi satu hulu yang harus berfikir optimal bagaimana menciptakan produksi yang secara makro ekonomi bermanfaat bagi masyarakat luas, tetapi disaat yang sama, mampu menekan produksi sampah setelah tiba di tangan konsumen,” katanya.

Sebab bisa saja, lanjut dia, dari sisi korporasi sudah menjalankan berbagai prosedur untuk zero waste, dengan mendirikan berbagai instalasi limbah, sehingga tidak berbahaya bagi lingkungan, tetapi saat sampai di konsumen, dan kurangnya perilaku kesadaran terhadap kebersihan membuat limbah kemasan plastik justru banyak dihasilkan oleh masyarakat.

“Yang paling gampang kita lihat kalau di rumah tangga, misalnya limbah kemasan, sabun mandi, sabun cuci piring, kemasan refil minyak goreng dan masih banyak lagi,” jelas Tedi.

Sesuai dengan data Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar tahun 2020, jumlah sampah yang diproduksi rumah tangga bisa mencapai kurang lebih 900 ton perhari, yang kemudian dibawa ke TPA Antang.

Armada Mammiri Go Green yang siap dilaunching. (ist)

Tedi menambahkan, dari fakta tersebut, maka dari Mammiri Go Green, sebagai sebuah star up yang concern pada pelestarian lingkungan, mencoba untuk memberikan solusi dari persoalan ini, bagaimana mengusahakan agar produksi sampah kemasan di rumah tangga dapat diminimalisir atau mungkin malah nol.

“Melalui konsep belanja tanpa kemasan yang kami gagas, konsep distribusi modern yang ramah lingkungan dengan metode berkeliling langsung menggunakan Armada khusus, yang dilengkapi dispenser serba stainless yang tentunya bersetifikat Foodgrade, dan Mammiri Go Green akan mendistribusikan berbagai macam produk cairan pembersih rumah tangga dan kebutuhan bahan pokok lainnya, seperti minyak goreng, saos, dan kecap yang biasa kita gunakan sehari-hari di dalam rumah kedalam bentuk isi ulang,” jelasnya.

Pria yang juga penulis buku Authentic Millenials Branding ini menguatkan, bahwa sebagai tahap awal saat ini sedang mempersiapkan Launching untuk dua unit Armada mobilenya, yang akan dilakukan pada pertengahan November mendatang.

“Pada saat yang sama, kami juga telah melakukan koordinasi intensif kepada berbagai stakeholder, seperti pemerintah, LSM, Corporate, Media, dan berbagai Komunitas, tentang upaya kolaborasi untuk meminimal produksi sampah rumah tangga melalui kegiatan belanja tanpa kemasan ini,” ungkapnya. (rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini