Maju Dapil 11 Luwu Raya, Chaulah Siap Kembangkan Ekraf
PALOPO, TEKAPE.co – Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 diprediksi sangat menarik dan sengit. Pasalnya menjadi pangung pertarungan antara yang muda dan tua. Serta dari berbagai macam background profesi.
Dari berbagai macam profesi itulah menjadikan modal awal masing masing calon legislatif menjadikan sebagai motivasi dan visi misi jika terpilih duduk di parlemen wakil rakyat.
Salah satunya perempuan pemilik toko Top Model dan Paris Mode ini. Chaulah Taslim Fadly namanya, yang berlatar belakang sebagai pengusaha siap bertarung di Pileg 2019 dengan mengendarai Partai Hanura sebagai calon legislatif DPRD Provinsi Sulawesi Selatan nomor urut 9 Dapil 11 Luwu Raya meliputi Luwu, Palopo, Luwu Utara dan Luwu Timur.
Tidak salah jika motivasinya terjun ke dunia politik adalah peningkatan perekonomian. Salah satu perhatiannya adalah pertumbuhan ekonomi berbasis kreativitas dan inovasi (ekonomi kreatif)
Chaulah, yang dihubungi via telepon, Jumat, 27 Juli 2018. Ia mengungkapkanĀ ingin berbuat sesuatu yang baik dan benar untuk masyarakat. Bekerja sosial, komitmen tentang apapun hal yang terkait untuk kepetingan masyarakat.
“Sulawesi Selatan dengan potensi kekayaan yang sangat besar baik potensi sumberdaya alam, keragaman budaya, maupun sumberdaya manusia, sangat perlu mengedepankan kreativitas dan inovasi dalam pembangunan ekonomi. Untuk mengoptimalkan berbagai potensi kekayaan Sulsel. Ekonomi kreatif yang berbasis kepada modal kreativitas sumberdaya manusia ,”ungkapnya.
Kita, lanjut Chaulah, dorong daya saing, jika SDM yang memiliki kemampuan untuk berkreasi serta menciptakan inovasi dan nilai tambah, maka kreativitas tersebut akan menjadi sumberdaya terbaru.
“Kreativitas akan menghasilkan produk-produk unggulan dan jasa yang inovatif serta bernilai,” papar owner Cafe Bantilang ini.
Yang akan menjadi perhatiannya adalah pengurusan investasi yang cukup rumit yang regulasinya lebih banyak mengarahkan daripada melayani.
“Kedepan itu harus menjadi perbaikan.
Harus ada upaya dalam mendukung masuknya investasi dengan mudah atau ramah investasi,” ucapnya.
Terciptanya iklim usaha di daerah yang kondusif dan bersahabat untuk berinvestasi. Hal tersebut bisa dilakukan dengan tidak membuat peraturan yang terlalu banyak dan memberatkan para investor. Sehingga para investor dengan mudah menanamkan usahanya. Dampaknya pertumbuhan ekonomi Sulsel menjadi lebih baik.
“Investor itu bisa memilih. Kalau tidak nyaman dengan kebijakan satu daerah, dia bisa pindah ke daerah lain untuk berinvestasi,” jelas Ibu empat anak ini. (bolang)
Tinggalkan Balasan