Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Limbah Cair dan Matahari Lahirkan Energi Panel Surya di Kawasan Industri IMIP

Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan pancaran sinar matahari. (ist)

MOROWALI, TEKAPE.co – Berbagai cara telah dilakukan oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) untuk mendorong pemanfaatan energi bersih khususnya di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Salah satunya dengan meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan pancaran sinar matahari yang melimpah di Bumi Tepe Asa Moroso dan memanfaatkan limbah cair.

Kawasan Industri IMIP bersama PT Tsinghsan sebagai salah satu tenant, saat ini sedang membangun PLTS di atas jalur kanal Fatufia yang melintasi sejumlah titik di dalam kawasan.

Kanal Fatufia di dalam kawasan IMIP selama ini difungsikan untuk mengalirkan air bahang. Air bahang adalah air laut yang telah digunakan untuk mendinginkan mesin PLTU dan dibuang kembali ke laut.

Untuk sementara ini, jumlah panel surya yang terpasang di PLTS kanal Fatufia sebanyak 2.190 unit. Program ini juga merupakan bagian dari upaya mendukung target Indonesia mencapai nol emisi bersih atau Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

“Pekerjaan dalam pembangunan PLTS kanal Fatufia masih sementara berlangsung. Kami menargetkan akan segera beroperasi pada awal tahun 2025. Proyek ini juga merupakan pemanfaatan lahan di dalam kawasan industri IMIP untuk upaya mengurangi emisi karbon,” ungkap Faldy Pratama La’lang, engineer Departemen Environment PT Tsinghsan, Selasa (10/12).

Energi sistem PLTS kanal Fatufia bersumber dari radiasi matahari, melalui konversi sel fotovoltaik dan limbah cair atau air bahang.

Seiring dengan hal tersebut, Faldy Pratama selaku Tim Engineer Environment PT Tsinghsan juga menyampaikan bahwa luas pemanfaatan lahan dalam pembangunan PLTS kanal Fatufia itu 4.386 meter persegi, dengan memiliki panjang 255 meter dan lebar 17.2 meter.

Dengan jumlah panel 2.190 unit, diperkirakan kapasitas energi yang dihasilkan PLTS kanal Fatufia kurang lebih 1,27 MegaWatt peak (mWp), dengan spesifikasi output memiliki tegangan 4 phase 300 Kilowatt.

Adapun pemanfaatan dari aliran energi yang ramah lingkungan tersebut akan digunakan di Gedung perkantoran dan area untuk industri di beberapa perusahaan yang ada di dalam kawasan IMIP. (rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini