LUWU, TEKAPE.co – Kondisi jembatan gantung di Desa Kamanre, Kecamatan Kamanre, Kabupaten Luwu sangat memprihatikan.
Pasalnya batang besi penyangga pondasi nyaris roboh dan bergeser dari tempat semula.
Tak hanya itu, alas jembatan yang terbuat dari kayu juga sudah lapuk.
H. Deppawawo, salah satu Tokoh masyarakat Desa Kamanre mengatakan tidak adanya bronjong yang menahan gerusan air menjadi salah satu penyebab kerusakan jembatan penghubung antara Desa Salu Paremang dan Kamanre itu.
Deppawawo juga menyebut jembatan tersebut merupakan akses terdekat yang dilalui masyarakat setempat untuk membawa hasil taninya saat panen tiba.
“Jembatan ini harus secepatnya diperhatikan oleh Pemerintah kalau tidak maka khwatirnya jika hujan deras akan terbawa arus sungai, apalagi ini akses terdekat untuk petani membawa keluar hasil tani dari kebunnya dan sawahnya,” katanya.

Kondisi Jembatan Gantung di Kamanre Luwu
. Sementara itu, Anggota DPRD Luwu, Wahyu Napeng saat tengah meninjau lokasi Senin 25 Juli 2022, mengaku ikut prihatin melihat kondisi jembatan itu.
Dia mengatakan Pemerintah harus secepatnya melakukan perbaikan sebelum jembatan tersebut ambruk terbawa arus sungai. Termasuk membuat bronjong agar pinggiran sungai tidak semakin terkikis.
“Kondisi jembatan ini cukup memprihatikan, jika tidak scapatnya ditangani saya khawatir akan roboh apa lasi saat musim hujan,” kata Wahyu.
“Misalnya anggaran dibidang kebencanaan itu bisa digunakan untuk memperbaiki jembatan ini sebelum memakan korban jiwa,” tandasnya.
Sementara itu Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Luwu, Yusuf Kaya, ST menyampaikan bahwa jembatan gantung ini sudah kami tinjau bersama dengan anggota DPRD Luwu.
“Kemarin kami sudah meninjau langsung kondisi jembatan tersebut dan memang sudah tidak layak lagi” ucap Yusuf, Selasa 26 Juli 2022.
Yusuf juga menyampaikan bahwa jembatan ini rencana akan dianggarkan di APBD Perubahan tahun 2022 ini.
“Kita upayakan pengerjaannya tahun ini karena rencananya akan dianggarkan di APBD Perubahan” ucap Yusuf. (rls/ham)
Komentar