Kilas Balik Kegiatan Bappeda dan Litbang Kabupaten Luwu Triwulan I 2020
KILAS BALIK Bappeda dan Litbang Kabupaten Luwu Triwulan Pertama, merekam sejumlah kegiatan penting di awal perjalanan tahun 2020.
Dimulai dari kegiatan Musrenbang, Penyerahan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Wilayah III di Jogjakarta, Forum Konsultasi Publik, Survei rencana penambahan runway Bandara Bua, hingga pelaksanaan pra musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) yang dikemas dalam rapat koordinasi teknis (rakortek) melalui teleconfrence di tengah merebaknya wabah Covid-19.
Berikut liputannya.
Ini Pesan Basmin Pada Awal Musrenbang
LUWU — Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah (Musrenbang) RKPD Kabupaten Luwu tingkat kecamatan, Senin (17/2).
Pada hari pertama meliputi tiga kecamatan yakni Kecamatan Larompong, Belopa Utara dan Walenrang Timur.
Di salah satu lokasi Musrenbang, di Belopa Utara, dihadiri Ketua DPRD Luwu, Rusli Sunali, Camat Belopa Utara, Aliman, sejumlah kepala OPD lingkup Pemerintah Kabupaten Luwu.
Turut hadir pula para kepala desa dan lurah serta sejumlah perwakilan masyarakat.
Dalam sambutan Bupati Luwu yang dibacakan Drs Arsul Hayam, sebagai fasilitator, mengungkapkan, kegiatan prioritas daerah di wilayah kecamatan yang dihasilkan dalam forum di tingkat kecamatan, harus diinput oleh kecamatan dan dijadikan sebagai bahan penyusunan rencana kerja perangkat daerah.
“Program prioritas ini, bila telah diinput akan dibahas lebih lanjut dalam forum perangkat daerah tingkat kabupaten,” kata Arsul.
Meskipun, lanjut Arsul, di dalam pembahasan di tingkat kecamatan ini, tentu saja ada terjadi perbedaan pendapat.
Hal ini harus dipahami sebagai sesuatu yang wajar dalam proses demokrasi.
“Perbedaan itu adalah rahmat. Apalagi musrenbang ini pendekatannya bottom up. Wajar bila ada perbedaan pendapat. Olehnya itu, hal ini harus disikapi secara dewasa, ikhlas sesuai falsafah Wija To Luwu sipakatau, sipakalebbi dan sipakainge. Ini adalah penekan penting Bupati Luwu,” imbau Arsul.
Di akhir sambutannya, Bupati Luwu memberi apresiasi pelaksanaan kegiatan karena dapat direncanakan dan diselenggarakan dengan baik.
“Saya berterima kasih ini bisa dilaksanakan sesuai perencanaan meskipun kita menghadapi berbagai agenda daerah yang begitu padat. Musrenbang ini sangat penting untuk meneguhkan dan mewujudkan arah pembangunan daerah kita yang telah direncanakan dalam rencana pembangunan daerah,” jelas Asrul mengakhiri sambutan Bupati Luwu. (adv)
Kepala Bappeda Hadiri Evaluasi SAKIP
LUWU — Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Luwu, Muh Rudi, Senin (24/2), menghadiri acara Penyerahan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Wilayah III di Hotel Tentrem, Jogjakarta.
Rudi mengatakan, acara ini resmi dibuka oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Tjahjo Kumolo.
Dalam arahannya kata Rudi, Tjahjo menegaskan efektivitas dan efisiensi instansi pemerintah harus dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan.
Efisiensi harus dibangun secara sistemik, bukan melalui kebijakan-kebijakan temporal yang mengakibatkan pelaksanaannya tidak berkelanjutan.
“Tadi dibuka pak menpan. Inti acara ini adalah evaluasi akuntabilitas kinerja. Fungsinya untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu program, termasuk metode yang digunakan, penggunaan sarana dan pencapaian tujuan,” ujarnya.
Melalui sistim akuntabilitas kinerja instansi pemerintah atau SAKIP, instansi pemerintah diminta fokus pada pencapaian prioritas pembangunan nasional.
“Ada perencanaan, terintegrasi, efektif, dan efisien. Termasuk monitoring dan evaluasi hasil-hasil pembangunan yang dilakukan secara konsisten dan berkala,” kata Rudi.
Di akhir sambutannya, kata Rudi, Menpan mengimbau, implementasi SAKIP ini adalah untuk kepentingan masyarakat, bukan hanya kepentingan pemerintah daerah semata.
Oleh karenanya, Kementerian PANRB terus mendorong seluruh instansi pemerintah untuk tidak pernah berhenti berupaya meningkatkan kualitas implementasi SAKIP.
Dalam acara ini Rudi, didampingi Kepala Inspektorat Kabupaten Luwu, Sakri dan Kepala Bidang Litbang Bappeda Luwu Ais Saputra. (adv)
Forum Konsultasi Publik Libatkan Pemangku Kepentingan
LUWU — Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD merupakan salah satu tahapan yang harus dilakukan dalam rangka penyusunan RKPD.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk membahas rancangan awal RKPD secara teknokratik, dengan melibatkan para pemangku kepentingan.
Hal itu diungkapkan Bupati Luwu, Basmin Mattayang dalam acara Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Kabupaten Luwu tahun 2021 di Aula Bappeda, Rabu (5/3).
Dikatakan Basmin, keterlibatan para pemangku kepentingan ini meliputi tujuan, sasaran, permasalahan, prioritas dan program pembangunan daerah pada tahun rencana.
“Dengan demikian tercapailah harapan masyarakat dengan mempertimbangkan kondisi daerah sehingga pembangunan yang dilakukan itu lebih efektif dan efisien,” kata Basmin.
Lanjut dikatakan Basmin, forum ini diutamakan bagi kelompok masyarakat yang memiliki basis kompetensi yang relevan terhadap permasalahan pembangunan dan isu strategis daerah.
“Olehnya itu, kegiatan ini terlebih dahulu diberikan materi yang dapat digunakan untuk mempertajam substansi rancangan awal RKPD,” jelas Basmin.
Sementara itu, Ketua Panitia Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Kabupaten Luwu tahun 2021, Muh Rudi menandaskan, pembahasan secara umum terhadap rancangan RKPD dilakukan dalam musrenbang RKPD kabupaten yang dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2020.
Adapun maksud diselenggarakannya rapat ini dikatakan Rudi, merupakan wadah penyampaian program prioritas pembangunan beserta tema pembangunan Kabupaten Luwu tahun 2021.
Ditambahkan Rudi, forum ini merupakan rangkaian tahapan yang dilaksanakan dalam penyusunan perencanaan pembangunan tahunan sebelum perumusan rancangan akhir RKPD.
“Jadi ini dibahas bersama untuk memeroleh masukan dan saran penyempurnaan. Yang selanjutnya dirumuskan dalam berita acara kesepakatan. Ini ditandatangani oleh kepala Bappeda dan kepala perangkat daerah serta perwakilan masyarakat yang hadir dalam forum konsultasi publik,” jelas Rudi. (adv)
Pemda Luwu Sambut Tawaran Menhub, Langsung Turun Data dan Inventarisasi Lahan Penambahan Runway Bandara Bua
LUWU — Tidak butuh waktu lama bagi Pemerintah Kabupaten Luwu untuk menyambut tawaran Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi soal penambahan Runway Bandara I La Galigo, Bua.
Buktinya, Kamis (26/3), Tim Gugus Tugas Informasi Geospasial Kabupaten Luwu di bawah kendali Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Luwu, telah melakukan pendataan dan inventarisasi lahan indikatif rencana penambahan ruas runway.
“Bersama tim, hari ini kami telah memulai melakukan pendataan dan inventarisasi lahan terkait rencana penambahan runway bandara I Lagaligo yang akan dilaksanakan tahun ini. Kita berharap Bandara I La Galigo Bua ini sebagai bandara terbesar di jazirah utara Sulsel,” kata Kepala Bappeda Luwu, Muh Rudi.
Ada dua desa yang menjadi sasaran pendataan, yakni Desa Tanarigella dan Desa Pammesakang Kecamatan Bua.
Turut hadir dalam kegiatan pendataan dan inventarisasi di antaranya Asisten 2, Andi Palanggi Kaddiraja, Kadis Pertanahan, Johan Daido, Kabid Perekonomian, SDA, Infrastruktur dan Kewilayahan, Ruslang ST serta kepala desa terkait.
Saat ini, panjang runway bandara I Lagaligo sudah mencapi 1.800 meter dan akan dilakukan penambahan hingga mencapai 2.250 meter sesuai pernyataan Menteri Perhubungan Budi Karya saat berkunjung ke Kabupaten Luwu Februari lalu.
“Untuk menambah menjadi 2.000 meter, saya telah mengalokasikan 20 miliar tahun ini. Bahkan saya akan mengusahakan menyiapkan kembali anggaran untuk penambahan hingga 2.250 meter pada tahun depan jika Pemerintah Kabupaten Luwu bersedia membebaskan lahan runway,” kata Budi Karya, kala itu. (adv)
Gegara Corona, Rakortek Digelar Online
LUWU — Pandemi Corona turut mengubah pola kerja birokrasi, termasuk dalam hal ini pelaksanaan pra musyawarah rencana pembangunan yang dikemas dalam rapat koordinasi teknis (rakortek).
Tahun ini Rakortek Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2020 yang melibatkan forum lintas perangkat daerah, menggunakan media forum online.
Di Luwu, Selasa (14/4) rakortek ini digelar di ruang rapat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Luwu yang diikuti sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) tingkat Kabupaten Luwu.
Kepala Bappeda Luwu, Drs Muh Rudi MSi mengatakan, rakortek hari ini pihak propinsi Perencanaan dan Penelitian Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan selaku pelaksana rakortek, membuka tiga ruang pertemuan bagi OPD di daerah yang mendapat giliran pada hari pertama.
“Ini akan berlangsung selama tiga hari secara online. OPD yang di daerah sisa melihat di mana mereka akan berkonsultasi yang disesuaikan dengan ruang yang dibuka pihak propinsi. Hari ini ada tiga bidang yang dibuka. Bidang infrastruktur kewilayahan, bidang perekonomian dan SDA dan bidang Pemerintahan dan pembangunan manusi,” kata Muh Rudi.
Rakortek ini ditambahkan Muh Rudi merupakan pembahasan hasil usulan masing-masing OPD dengan memperhatikan usulan kegiatan ke pemerintah provinsi yang berasal dari aplikasi E-Planning Provinsi dari masing-masing Kabupaten. (adv)
Bappeda Gagas Kajian Terpadu Penanganan dan Pengendalian Banjir
LUWU — Badan Perencanaan dan Pembagunan Penelitian dan Pengembangan (Bappeda dan Litbang) Daerah Kabupaten Luwu, menggagas kajian terpadu penanganan dan pengendalian banjir Kabupaten Luwu. Untuk memantapkan program ini, Bappeda dan Litbang Luwu menggandeng Center of Technology (PUSLATEK/CoT) Universitas Hasanuddin Makassar.
Dalam ekspose via teleconfrence yang dilaksanakan di ruang pertemuan Bappeda dan Litbang Kabupaten Luwu, Selasa (21/4), menghadirkan pembicara Dr Eng Ir Farouk Maricar, MT, PU, SDA sebagai Ahli Teknis Sumberdaya Air. Ada pula Ir Riwal Karamma, MT sebagai Ahli Teknik Sungai/Model Hidrolika, Ir Bachrianto Bachtiar, SPi, MSi sebagai Ahli Lingkungan Hidup dan Ir Naufal SHut, IPM sebagai Ahli DAS dan Remote Sensing.
Dalam paparan singkatnya, Kepala Bappeda dan Litbang Luwu, Drs Muh Rudi MSi mengatakan, adapun tujuan dari ekspose ini untuk merancang ‘Road Map’ Kabupaten Luwu Bebas Banjir Tahun 2024.
“Kita berharap dari lahirnya dokumen yang menjelaskan rencana aksi penanganan dan pengendalian banjir secara spesifik ini, dapat menjadi peta jalan Kabupaten Luwu untuk menyelesaikan masalah banjir yang tiap tahun atau rutin terjadi,” kata Muh Rudi.
Sementara itu, Farouk Maricar dalam penjelasannya mengatakan, pengendalian banjir ditargetkan memilikiperencanaan yang multilayer pada setiap level perencanaan baik itu dengan jangka pendek, jangkamenengah dan jangka Panjang.
Sehingga hal ini bukan saja menjadi caramenyelesaikan dampak banjir saat ini, tetapi juga terhadap potensi banjir yang kemudian akan terjadi
ke depan.
“Khususnya pengurangan resiko dampak perubahan iklim secara berkelanjutan,” kata Farouk.
Menurutnya, ruang lingkup kajian ini adalah mengukur dan menganalisis tingkat kerawanan banjir di wilayah Kabupaten Luwu dan melakukaneskalasi dampak banjir di masa ini dan masa depan.
Termasuk melakukan triangulasi data melalui FGD di level tapak untuk melihat penanganan dan respon masyarakat sekitar daerah rawan banjir.
Ekspose selain dihadiri Kepala Bappeda dan Litbang Luwu, Muh Rudi, turut hadir Summang, Anggota DPRD Kabupaten Luwu, Andi Pangerang, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Luwu, Rahman Mandaria Kepala BPBD Kabupaten Luwu.
Dalam acara ini dihadirkan kecamatan dampak banjir di antaranya, Kecamatan Suli, Suli Barat, Larompong, Larompong Selatan, Bajo, Bajo Barat, Bastem, Bastura, Latimojong dan Kecamatan Lamasi. (adv)
Tinggalkan Balasan