Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Kedatuan Luwu Gelar Ritual Melepas Nazar

MASAMBA, TEKAPE.co – Sebagai rangkaian acara peringatan Hari Jadi Luwu ke-750 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu ke-72 (HJL-HPRL), Kedatuan Luwu menggelar sejumlah ritual adat di Baruga Datok Pattimang di Lokasi Makam Datuk Pattimang, Desa Pattimang, Kecamatan Malangke, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Sabtu 20 Januari 2018.

Prosesi adat ini antara lain Mappalesso Samaja kemudian diikuti ritual manre saperra. Ritual mappalesso samaja berarti melepas nazar dan ritual manre saperra berarti santap bersama.

Ritual mappalesso samaja berarti melepas nazar ini dilakukan saat menghadapi momen kritis ketika memimpin perang gerilya mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada masa perjuangan tempo dulu.

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, dalam sambutannya, menjelaskan, jika ritual ini untuk mengenang perjuangan melawan penjajah di masa lalu.

“Pada saat itu, Andi Djemma, Datu Luwu bersama permaisurinya, Andi Tenri Padang Opu Datu, beserta segenap dewan adatnya dan pasukan Pemuda Keamanan Rakyat sedang terdesak di Cappasolo menghadapi serangan pasukan KNIL tentara Belanda,” ujarnya.

Untuk mengatasi situasi kritis itu, Andi Djemma mengucap nazar di hadapan dewan adatnya untuk melaksanakan Manre Saperra bersama seluruh lapisan masyarakat Luwu.

Saat ini, Desa Pattimang yang pernah menjadi pusat Kedatuan Luwu, telah ditetapkan sebagai desa wisata sejarah religius. “Itulah alasan mengapa acara ini dilaksanakan di desa ini,” katanya.

Sementara itu, Lutfi A Mutti selaku Opu To Ampanangi, mengatakan, Mappalesso Samaja menggambarkan seperti apa kejayaan orang Luwu di masa lalu, hingga sekarang merupakan harapan dan inspirasi di masa mendatang.

Ia berharap ritual Mappalesso Samaja bisa dimaknai secara lebih luas dengan bernazar untuk kepentingan bangsa dan negara.

“Sudah menjadi tugas pemerintah dalam otonomi daerah untuk menjaga budaya dan kebenaran budaya. Kalau budaya ini tidak kita lestarikan, kita akan kehilangan jatidiri nantinya. Ini adalah karya dunia,” tegas Lutfi yang juga Anggota DPR RI ini. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini