Kasus Puang Nandar Mulai Tenggelam, Gerakan FPU Politis?
PALOPO, TEKAPE.co – Kasus dugaan penghinaan Ketua MUI Palopo H Syarifuddin Daud, di media sosial Facebook, kini mulai tenggelam.
Padahal, kasus penghinaan yang dilakukan akun bernama Puang Nandar ini sempat membuncah sebelum pencoblosan Pilwakot Palopo.
Ratusan warga yang mengatasnamakan Forum Pembela Ulama (FPU) turun ke jalan menyuarakan dan mendesak Polres Palopo agar segera menangkap pemilik akun Puang Nandar.
Namun setelah pencoblosan, kasus ini cenderung dilupakan masyarakat. Tak ada lagi massa FPU. Bahkan, kasus yang mengorbankan nama ayah dari calon wali kota Palopo Akhmad Syarifuddin Daud itu tak seramai lagi sebelum pencoblosan.
Media sosial pun, yang sebelum pencoblosan ramai dibicarakan, kini tak banyak lagi ditemui di beranda Facebook atau di grup-grup. Sehingga tak ayal, banyak beranggapan jika gerakan FPU sebelum Pilkada, adalah gerakan sarat berbau politis.
Mahasiswa IAIN Palopo, Ishak Laode Sabania, Jumat 13 Juli 2018, mengungkapkan, tak adanya gerakan FPU pasca Pilkada ini, mengindikasikan jika gerakan FPU sebelum Pilkada boleh jadi sarat dengan kepentingan politik, bukan murni membela ulama.
“Jika gerakan ini murni membela ulama, maka harusnya hingga sekarang gerakan itu terus berlanjut. Sebab sampai saat ini, kasus ini belum ada titik terang di kepolisian. Tak diketahui siapa pemilik akun Puang Nandar,” tandasnya. (man)
Tinggalkan Balasan