Kapolrestabes Makassar Imbau Warga Tak Terprovokasi Ajakan Perang di Kampus
MAKASSAR, TEKAPE.co – Kepolisian tengah menyelidiki kemunculan pamflet berisi ajakan perang terbuka yang tersebar di sekitar kampus-kampus di Makassar.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, meminta publik tetap tenang dan tidak terpancing provokasi.
“Terkait pamflet ajakan perang, kami sedang menyelidiki siapa yang menyebarkannya,” ujar Arya, Jumat 25 Juli 2025.
Mantan Kapolres Metro Depok itu menyebut, penyidik telah mengamankan sejumlah rekaman kamera pengawas (CCTV) dan memeriksa saksi-saksi yang berada di sekitar lokasi penemuan pamflet.
Arya menegaskan pihaknya akan menindak tegas pihak yang dinilainya memicu keresahan.
“Spanduk itu merupakan bentuk provokasi yang dapat memicu tindakan kekerasan. Kami tidak akan membiarkannya,” kata perwira lulusan Akademi Kepolisian 1998 tersebut.
Polisi, kata Arya, juga membuka ruang koordinasi dengan pihak kampus untuk mendalami kemungkinan keterlibatan mahasiswa atau oknum internal.
Seruan tegas juga datang dari Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Karta Jayadi.
Prof Karta meminta polisi segera mengusut tuntas penyerangan kelompok tak dikenal bersenjata tajam yang terjadi di sejumlah kampus, termasuk di lingkungan UNM, Kamis lalu.
“Saya mengikuti perkembangan di media sosial dan melihat sendiri video-video yang beredar. Aparat harus bertindak tegas. Ini sudah meresahkan,” ujar Karta.
Menurut dia, segala bentuk gangguan terhadap ketertiban, apalagi di lingkungan akademik, tak bisa ditoleransi.
“Kita negara hukum. Kalau tidak ditangani, ini bisa jadi preseden buruk,” kata dia.
Serangan dilakukan sekelompok orang tak dikenal yang menutupi wajah dan mengenakan pakaian serba hitam.
Mereka masuk ke area kampus dengan sepeda motor, membawa senjata tajam, serta meneriakkan tantangan kepada kelompok tertentu.
Peristiwa itu membuat mahasiswa panik dan lari menyelamatkan diri.
Insiden serupa tak hanya terjadi di UNM. Dalam waktu yang hampir bersamaan, aksi penyerangan juga berlangsung di kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh), Universitas Muslim Indonesia (UMI), Universitas Islam Makassar (UIM), dan Universitas Dipa (Undipa).(*)
Video-video penyerangan itu viral di berbagai platform media sosial dan memicu kecemasan di kalangan sivitas akademika maupun masyarakat umum. Aparat kepolisian kini memperketat patroli dan penjagaan di sekitar kampus sebagai langkah antisipasi. (Rid)



Tinggalkan Balasan