Kadis Kominfo Sulsel: UKW Sangat Penting Diikuti Wartawan
MAKASSAR, TEKAPE.co – Kepala Dinas Kominfo Provinsi Sulawesi Selatan, Amson Padolo, mengunjungi tempat kegiatan Uji Kompetensi Wartawan (UKW), di Swissbel Hotel Makassar, Selasa, 26 Juli 2022.
Amson mengapresiasi kegiatan UKW, yang difasilitasi Dewan Pers.
Menurutnya, kegiatan UKW ini sangat penting bagi Wartawan, mengingat pers merupakan salah satu pilar dari keempat demokrasi.
“Pers merupakan pilar keempat dari demokrasi, sehingga sebagai pemerintah berharap setiap pemberitaan yang disampaikan mengandung hal-hal yang positif, ” ujarnya.
Tak hanya itu, Amson juga mengatakan, sebagai pilar ke empat, dari tiga pilar lainnya, sehingga posisi pers menjadi sangat penting, dan menjadi salah satu sumber menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil keputusan, kebijakan yang menjadi upaya yang berpihak kepada rakyat.
Namun, menyimak beberapa kendala, dalam mengeritisi berbagai pemberitaan, Amson juga menyebut ada kecenderungan pemberitaan media mengalami pergeseran nilai.
Ia menyebut, ada beberapa media itu yang dianggap tidak sesuai dengan patron yang diinginkan. Pemberitaan-pemberitaan itu ada kecenderungan lebih berorientasi pada bisnis.
“Mohon maaf saya katakan itu, karena apakah termasuk dalam hal bagaimana meningkatkan retting itu merupakan satu upaya menaikkan dari sisi bisnis,” bebernya.
Selain itu, kadang isi pemberitaan itu tidak sesuai antara judul dengan isinya. Lain judul lain isinya, ini mungkin dari teman-teman perlunya pengembangan SDM sekalian dalam mengolah pemberitaan.
Amson juga mengimbau, untuk tahun 2024 nanti, tahun politik. Pemberitaan cenderung mengandung nilai-nilai politik.
“Ada media- media tertentu itu, katakanlah ada titipan tertentu, contoh kemarin di pilkada, ada pemberitaan media tertentu yang tersirat, walaupun tersirat tapi kalau kita membaca isinya, itu mengandung keinginan untuk mensosialisasikan seseorang terlepas dari nilai -nilai yang positif yang diberikan,” ujarnya.
Selanjutnya, ada nilai bisnis di dalam yang ikut menumpang dalam pemberitaan tersebut. Contohnya, Pers menulis sesuatu berdasarkan kontrak antara pemerintah atau swasta dengan isi berita media tersebut .
“Jujur kita berharap media sebagai sosial kontrol, Saya katakan sebagai pilar ke empat, media adalah sosial kontrol bagaimana sosial media dalam mengontrol pemerintah sehingga kita berharap pemerintah berjalan sebagaimana koridor yang ada. Tetapi karna kepentingan tertentu, apakah itu bisnis atau hal lain, Media tidak memberikam kritikan, ntah itu pemerintah atau swasta,” kata Amson.
Amson berharap, Pers bisa mengembangkan kreativitas sehingga berita -berita yang terpublis itu menarik. Ia berharap dengan pemberitaan itu menjadi sosialisasi.
“Kami berharap media mempublikasikan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif, katakan benar kalau benar, salah ya salah. Kecuali kalau belum jelas dikonfirmasi dulu,” pungkas Amson Podolo. (riska)
Tinggalkan Balasan