Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Jemaat GBI Bungku Rayakan Natal, Pemkab Morowali Ajak Warga Junjung Tinggi Toleransi Antar Umat Beragama

Kasdim 1311/Morowali Mayor infantri David Lunta, saat membawakan sambutan pada acara natal GBI Bungku. (fuad/tekape.co)

MOROWALI, TEKAPE.co – Jemaat Gereja Bethany Indonesia (GBI) House of Restoration Bungku melaksanakan perayaan ibadah Natal 2021, di area kompleks KTM Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Sabtu malam, (11/12/2021).

Natal itu bertema ‘Abide In The Gods Calling,‘ yang artinya tinggal dalam panggilan Tuhan.

Usia pelaksanaan perayaan Natal, dilanjutkan acara umum, di awali sambutan dari Pemda Morowali, oleh Bupati Morowali yang diwakili Kaban Kesbangpol, Drs Bambang Soerodjo.

Ia mengharapkan kebersamaan selalu terjaga antar pemeluk umat beragama.

“Toleransi umat beragama harus tetap kita junjung tinggi di bumi Tepe Asa Moroso pada Natal Tahun 2021 ini, agar bisa tetap menjaga stabilitas budaya, membina kerukunan antar umat beragama, sekaligus harmoni dalam keberagaman terjaga,” ucapnya .

Di akhir sambutannya, atas nama Pemda Morowali, mantan asisten I Pemda Morowali itu mengucapkan selamat hari Natal bagi umat kristiani khususnya jemaat Gereja Bethany Indonesia (GBI) Bungku dan selamat menyongsong Tahun Baru 1 Januari 2022.

Dilanjutkan sambutan Kasdim 1311/Morowali Mayor infantri David Lunta, mengajak seluruh jemaat agar menjadikan khotbah yang telah disampaikan pendeta, sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

“Apa yang telah disampaikan Pak Pendeta dalam khotbahnya, mari kita jadikan sebagai pedoman hidup kita. Atas nama pimpinan dan seluruh keluarga besar Kodim 1311/Mrw mengucapkan Selamat Natal 2021 dan selamat menyambut Tahun Baru 1 Januari 2022,” ucap perwira TNI satu bunga di pundaknya itu.

Ibadah perayaan natal di GBI Bungku. (fuad/tekape.co)

Menanggapi sambutan Kesbangpol dan Kasidim 1311/Mrw, atas nama jemaat GBI House of Restoration Bungku yang diwakili Pdt Jefri C Sondakh menyampaikan, ucapan terima kasih tak terhingga atas waktu dan kehadiran Kaban Kesbangpol dan Kasdim 1311/Mrw serta tamu undangan lainnya.

“Kami atas nama jemaat GBI Bungku menyampaikan terima kasih kepada Pak Kaban Kesbangpol dan Kasdim 1311/Mrw serta tamu undangan lainnya yang telah berkesempatan hadir pada perayaan ibadah Natal ini, sehat selalu dan sukses terus Tuhan memberkati kita semua,” ujarnya.

Selain Pendeta dan Jemaat GBI Bungku, turut hadir dalam acara tersebut, Kaban Kesbangpol Drs.Bambang Soerodjo, Kasdim 1311/Mrw Mayor infantri David Lunta, tokoh perempuan ternama di Morowali, Hj. Arnila (Hj Cica) serta tamu undangan lainnya.

Dalam perayaan Natal ini, peserta ibadah Natal wajib melaksanakan protokol kesehatan, yakni menggunakan masker, menjaga jarak, menggunakan hand sanitizer, dan suhu tubuh diukur sebelum memasuki tempat ibadah.

Sementara itu, dalam khotbah Natal yang dibawakan, Ps. Dr. Hendra Bujung M.Th, M.Pd.K, mengatakan, tema Natal ini memiliki makna yang begitu mendalam, apalagi dalam kondisi dan situasi saat ini.

Abide In The Gods Calling (tinggal dalam panggilan Tuhan) adalah bukti kita dimenangkan Tuhan oleh karena panggilan Allah,” katanya.

Ia mengajak jemaat GBI Bungku, agar tetap tinggal dalam panggilan Tuhan, seperti sediakala sewaktu pertama kali dipanggil mengenal Allah.

“Tetaplah tinggal dalam panggilan Tuhan seperti sediakala sewaktu kita pertama kali dipanggil Tuhan mengenal Allah,” ucap pendeta asal kota Palu itu.

Tema tersebut diambil dalam Alkitab, 1 Korintus 7:20-24, Baiklah tiap-tiap orang tinggal dalam keadaan, seperti waktu ia dipanggil Allah. Adakah engkau hamba waktu engkau dipanggil? Itu tidak apa-apa! Tetapi jikalau engkau mendapat kesempatan untuk dibebaskan, pergunakanlah kesempatan itu. Sebab seorang hamba yang dipanggil oleh Tuhan dalam pelayanan-Nya, adalah orang bebas, milik Tuhan.

“Demikian pula orang bebas yang dipanggil Kristus, adalah hamba-Nya. Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia. Saudara-saudara, hendaklah tiap-tiap orang tinggal di hadapan Allah dalam keadaan seperti pada waktu ia dipanggil,” tutur Pendeta Hendra Bujung, membacakan satu persatu ayat Alkitab.

Dikatannya, tanda lahiriah bukan pokok penting ketika seseorang dipanggil Tuhan, yang penting adalah mentaati hukum-hukum Allah. Bukan juga fisiknya atau statusnya bukan itu yang berubah pada diri kita setelah di panggil oleh Tuhan.

“Bukan lahiriah-nya yang berubah tetapi hidup barunya itu yang mesti berubah, itulah pokok penting dari seseorang ketika di panggil Tuhan, itulah makna Natal kita malam ini,” jelas Pendeta kondang di Sulteng itu panjang lebar. (fd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini