Jelang Idul Adha, Dinas Pertanian Luwu Periksa Kesehatan Hewan Kurban
UWU, TEKAPE.co – Jelang Idul Adha 1444 Hijriyah. Dinas Pertanian Kabupaten Luwu, melalui bidang peternakan, melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap hewan kurban, di Kelurahan Sabe, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu, Kamis, 22 Juni 2023.
Pemeriksaan kesehatan hewan kurban ini untuk memastikan daging kurban yang didistribusikan ke masyarakat aman, sehat, utuh dan halal (ASUH).
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Luwu, Alimus, S.Ip mengatakan dalam pemeriksaan kesehatan hewan kurban dilakukan mulai 20 hingga 23 Juni 2023 dengan melibatkan empat orang dokter hewan yang terbagi dalam 4 tim.
Pemeriksaan dilakukan secara langsung di lokasi ternak dan pedagang ternak dengan prosedur sesuai standar operasional prosedur (SOP) pemeriksaan hewan kurban.
“Untuk wilayah Kabupaten Luwu kita memastikan ketersediaan hewan kurban cukup di pedagang dan masyarakat. Sementara untuk harga jual hewan kurban (sapi) tidak terlalu jauh dari tahun lalu dikisaran Rp10 juta sampai Rp25 juta,” ujar, Alimus.

Lanjut, Alimus, mengatakan setelah melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban dibeberapa lokasi dinyatakan semua sehat.
“Setelah melakukan pemeriksaan dibeberapa titik dan kita pantau kesehatan hewan ternak semuanya sehat Alhamdulillah. Tidak ada penyakit jembarana yang kita lihat dilapangan,” ungkap, Alimus.
Lebih jauh, Alimus menyampaikan sampai hari ini Rumah Pemotongan Hewan dan peternakan di Kabupaten Luwu yang sudah dilakukan pemeriksaan kurang lebih 20, yang tersebar mulai dari Kecamatan Larompong Selatan sampai Walenrang Utara.
Dia menyatakan, setidaknya ada 2.000 lebih hewan kurban yang akan diperiksa kesehatannya. Untuk memberikan jaminan keamanan dan kesehatan hewan kurban yang hendak dijual, pihaknya juga mengintensifkan pengawasan hewan ternak dari luar Luwu, di titik-titik perlintasan.
“Untuk pengawasan di titik-titik perlintasan kita harapkan ada peran dari petugas, khusus untuk bidang perternakan itu mengawasi langsung di tempat-tempat penjualan hewan kurban,” jelasnya.
Alimus, juga menghimbau para pedagang dan masyarakat dalam melakukan pembelian hewan kurban dari luar Kabupaten Luwu untuk tetap selektif karena mengingat penyakit jembarana masih perlu diwaspadai.
“Kita himbau kepada pedagang dan masyarakat yang membeli hewan kurban dari luar untuk selektif, mengingat penyakit jembarana ini masih perlu diwaspadai. Oleh karena itu, kita berikan edukasi kepada pedagang dan pembeli terkait dengan penyakit jembarana ini dan tetap kita lakukan pengobatan ataupun pemberian vitamin kepada ternak-ternak yang ada di Kabupaten Luwu,” ucapnya.
Sementara itu, Dokter Hewan pada Dinas Pertanian Luwu, Musdhalifah Hasyim, menyampaikan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan hewan dan daging kurban secara umum meliputi pemeriksaan sebelum hewan dipotong (antemortem) dan setelah hewan dipotong (post mortem).
“Pemeriksaan Antemortem ini difokuskan pada kondisi fisik, meliputi mulut, gigi, kelenjar, serta umur dan lainnya. Selain itu juga dipastikan syarat untuk hewan kurban bisa kita lihat pada pemeriksaan gigi, di mana kalau sapinya cukup umur, itu ditandai dengan bergantinya sepasang gigi seri,” terangnya.
Disamping itu, salah satu pedagang hewan kurban, Hajir, mengatakan hewan ternak kurban (sapi) yang dijualnya sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan dari Dinas Pertanian.
Ia menyampaikan sapi yang dijualnya berasal dari bone, sinjai, dan wajo. dengan jenis Sapi bali, peranakan parasi, limosin, dan PO.
“Untuk harga jualnya dikisaran Rp10 juta sampai Rp 25 juta. Untuk penjualan sapi tahun ini dibandingkan tahun lalu sedikit menurun,” tandasnya.
(ham)
Tinggalkan Balasan