Hadirkan Penulisnya, Unanda Gelar Bedah Buku Hutan Adat Menanti Asa
PALOPO, TEKAPE.co – Fakultas Kehutanan Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo, bekerja sama dengan Lembaga Ekolobel Indonesia (LEI) Perkumpulan Wallacea dan Pusat Kajian Hukum Adat (PUSKHAT) Unanda menggelar Bedah Buku ‘Hutan Adat Menanti Asa’, di Palopo, Sabtu 9 November 2019.
Acara ini dibuka secara resmi Wakil Rektor II Dr Bakhtiar SE MM, dan dihadiri langsung penulis bukunya, Teguh Yuwono SHut MSc, dekan, dan dosen serta mahasiswa dalam lingkup Universitas Andi djemma, serta perwakilan dari Bappeda Luwu Utara.
Dr Bakhtiar, dalam sambutannya saat pembukaan, mengapresiasi apa yang telah dilaksanakan fakultas kehutanan.
Apalagi mampu bekerjasama dengan berbagai pihak baik dalam lembaga dalam internal universitas, juga dengan lembaga ekternal dari univeritas.
Baktiar juga mengharapkan, dengan adanya kegiatan bedah buku ini, maka akan menambah khasanah keilmuan, terkait pengetahuan pengelolaan hutan yang baik dan benar.
“Hutan itu merupakan kekayaan alam kita yang amat melimpah, sehinggah dibutuhkan pendekatan-pendakatan yang benar bagi yang ingin mengelolahnya, sehingga bermanfaat bagi kita semua, bukan malah menjadi bencana bagi kita ummat manusia,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, buku ini juga menjadi referensi penting bagi dosen maupun mahasiswa, di dalam melakukan melakukan penelitian atau riset di bidang kehutanan.
Bedah buku ‘Hutan Adat Menanti Asa’ dihadiri langsung oleh Sang Penulis, Teguh Yuwono, S.Hut. M.Sc, seorang dosen fakultas kehutanan UGM Yogyakarta, yang telah melakukan penelitian pada pengelolaan hutan di Luwu Utara.
Teguh, dalam paparannya, mengatakan bahwa buku ini merupakan dokumentasi pengalaman dan pembelajaran penulis selama terlibat di dalam project.
Projek itu adalah :prakarsa masyarakat adat memenuhi nilai-nilai kelestarian fungsi ekonomi, ekologi dan sosial dalam mengelolah sumberdaya dibentang alam Tana Luwu, dan pengembangan kapasistas lembaga masyarakat adat dalam pelaksanaan rencana konservasi dan pengelolaan hukum ada hano.’
Proyek itu mengesplorasi kearifan lokal masyarakat adat dalam mengelolah sumberdaya alam dan sumberdaya hutan yang telah berlangsung selama puluhan, bahkan ratusan tahun.
“Hal ini membuktikan masyarakat adat memiliki sistem pengelolahan hutan yang mampu menjamin kelestarian sumberdaya hutan,” tambah teguh.
Dalam kegiatan ini hadir sebagai pembanding, Dr Abdul Rahman Nur SH MH, yang merupakan dewan kehutanan nasional sekaligus Wakil dekan Fakultas Hukum Universitas Andi Djemma, serta Hadijah Azis Karim, S.Hut., M.Sc alumnus S2 Belanda yang juga Wakil dekan Fakutas Kehutanan Universitas Andi Djemma.
Abdul rahman sebagai pambanding sangat mengapresiasi hasil karya Teguh.
Menurutnya, karya itu kaya akan khasanah keilmuannya, bagaimana model masyarakat adat dalam mengelolah hutan. Apalagi contoh pengelolaannya adalah keluarga yang ada wilayah Tanah Luwu.
“Ini karya luar biasa, yang mana memang penulis betul-betul hadir dan tinggal bersama masyarakat sewaktu melakukan risetnya,” ujar Maman, sapaan akrab Abdul Rahman Nur. (hms)
Tinggalkan Balasan