Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Gubernur Sulteng Anwar Hafid Siap Tangani Banjir Tahunan di Morowali Utara

Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid komitmen mengatasi banjir tahunan di Kabupaten Morowali Utara.

MORUT, TEKAPE.co – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid menegaskan komitmennya untuk segera mengambil langkah serius dalam mengatasi banjir tahunan yang terus menerjang sejumlah desa di Kabupaten Morowali Utara (Morut).

Banjir yang kerap terjadi setiap tahun ini bahkan mencapai puncaknya dalam siklus lima tahunan, menyebabkan kerugian dan penderitaan warga setempat.

Dalam kunjungannya ke Balai Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Rabu (9/4), Gubernur Anwar Hafid menyerahkan bantuan langsung kepada para pengungsi korban banjir.

Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah provinsi akan menggandeng kementerian terkait di Jakarta untuk mencari solusi menyeluruh dan berkelanjutan.

Kolaborasi Lintas Instansi untuk Penanganan Banjir Morut

Didampingi Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi, Gubernur Sulteng tiba di Bandara Umbele, Morowali, bersama rombongan pejabat provinsi.

Mereka langsung menuju lokasi pengungsian untuk meninjau dampak banjir sekaligus merumuskan langkah-langkah teknis yang akan diambil.

Turut hadir dalam rombongan tersebut antara lain Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus, Kepala Dinas Sosial Sulteng, Sitti Hasbia N. Zaenong

Kemudian, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sulteng, Yopie MI Patiro, Kepala Dinas Cipta Karya dan SDA Sulteng, Andi Ruly Djanggola, Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Palu, Dedi Yudha Lesmana, Kepala BPJN Sulteng Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Dadi Muradi an Kepala Dinas ESDM Sulteng.

Mereka disambut Wakil Bupati Morut Djira K, Sekda Musda Guntur, Kepala Pelaksana BPBD Morut Delfia Parenta, Kepala Dinas PUPR Destuber Matoori, serta jajaran pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya.

Tanggul dan Jalan Nasional Jadi Solusi Utama

Menurut Gubernur Anwar Hafid, banjir yang melanda desa-desa seperti Bunta, Tompira, Togo Mulya, Ululaa, Onepute, dan Moleono, sudah terjadi sejak dirinya menjabat sebagai Bupati Morowali 16 tahun lalu.

“Saya ingat betul, dulu saya harus naik perahu dan kendaraan tronton saat musim banjir. Ini sudah jadi bencana tahunan yang berulang,” ungkapnya.

Salah satu solusi jangka panjang yang ditawarkan adalah pembangunan tanggul di sepanjang Sungai Laa. Banjir kiriman dari hulu sungai ini dinilai sebagai penyebab utama meluapnya air ke pemukiman warga.

Selain itu, peninggian badan jalan poros nasional Bunta–Korololama juga menjadi perhatian. Gubernur menekankan pentingnya peran pemerintah pusat karena ruas jalan tersebut termasuk dalam jaringan jalan nasional (Tompira–Bunta–Kolonodale).

Bupati Morut: Peninggian Jalan Mendesak Dilakukan

Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi menyambut baik perhatian Gubernur Sulteng dan mengapresiasi langkah cepat pemerintah provinsi.

“Permukaan jalan antara Bunta dan Korololama memang rendah. Setiap hujan deras, jalan ini tergenang dan mengganggu akses warga. Solusinya adalah peninggian badan jalan, dan itu harus segera dilakukan,” tegasnya.

Langkah Lanjutan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten

Dengan sinergi lintas instansi dan dukungan dari pemerintah pusat, diharapkan penanganan banjir di Morowali Utara bisa dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Pemerintah juga akan menggandeng perusahaan-perusahaan tambang di wilayah tersebut untuk turut berkontribusi dalam penanggulangan bencana.

Penanganan banjir ini menjadi prioritas karena menyangkut keselamatan dan kesejahteraan warga. Langkah-langkah konkret seperti pembangunan tanggul dan peninggian jalan nasional akan menjadi fokus utama dalam rencana aksi pemerintah daerah dan provinsi. (Ale/Ryo/ Apr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini