Genjot Pendidikan, Fadriaty Sosialisasi Perda Wajib Belajar di Buntu Kunyi Luwu
LUWU, TEKAPE.co – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan, Fadriaty AS, ST, MM kembali menggelar sosialisasi produk hukum Perda Nomor 2 Tahun 2017 Propinsi Sulsel tentang Wajib Belajar Pendidikan Menengah, di Desa Buntu Kunyi, Kecamatan Suli, Luwu, Jumat, 08 Maret 2019.
Dalam sosialisasi ini dihadiri langsung oleh Kepala Desa Buntu Kunyi, Musmuliadi, Tokoh Masyarakat, serta para masyarakat.
Fadriaty dihadapan warga mengatakan, Perda pendidikan SMA Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan memang hanya beberapa pasal karena dominan mengatur bagaimana masyarakat dan orang tua menyekolahkam anaknya sampai tingkat SMA
“Di era teknologi dan informasi saat ini persaingan menjadi semakin ketat. Maka dari itu saya mengajak orang tua, semangatki menyekolahkan putra-putri ta’, sampai SMA dan lanjutkan kuliah,” Ungkap Fadriaty
Legislator Fraksi Partai Demokrat ini menyatakan, orang tua siswa jangan ragu melanjutkan putra putrinya menuntut ilmu ke jenjang pendidikan menengah, karena Pemprov Sulsel telah berkomitmen mendorong pendidikan wajib belajar 12 tahun.
“Sekolahkan anak-anak ta’ hingga SMA bahkan hingga tamat kuliah. Ini juga akan membuka peluang anak-anak kita bisa berkompetisi di dunia kerja. Karena di era sekarang instansi pemerintah maupun swasta lebih mengutamakan yang berpendidikan sarjana, minimal lulusan SMA. Nah kalau anak-anak kita hanya sampai SMP sekolahnya, mereka kesulitan membuka peluang untuk bekerja, ” ungkap, Srikandi asal Tana Luwu yang saat ini duduk di komisi E DPRD Sulsel ini.
Fadriaty AS, menambahkan, para orang tua tidak boleh menjadikan faktor biaya sebagai alasan sehingga putra putrinya tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang SLTA, karena pemerintah sudah mengalokasikan biaya pendidikan cukup besar hingga mencapai 20 persen.
“Untuk APBN tahun 2019 dialokasikan sebesar Rp492 triliun dan Rp 308 triliun di distribusi kedaerah, sisanya untuk 20 kementerian atau lembaga yang turut melaksanakan fungsi pendidikan, termasuk di Sulsel yang sudah mencapai 42 persen dari belanja langsung APBD 2019 atau sekitar Rp 200 miliar lebih, ” Tandas Enceng. (*)
Tinggalkan Balasan