Flu Babi Merebak di Morut, Peternak Diminta Hentikan Lalu Lintas Ternak
MORUT, TEKAPE.co – Dinas Pertanian Kabupaten Morowali Utara (Morut) membenarkan bahwa flu babi yang disebabkan virus African Swine Fever (ASF) telah merebak di daerah ini dan menyebabkan puluhan ternak mati, dan upaya-upaya pencegahan telah dilakukan.
Kabid Peternakan Dinas Pertanian Morut, Ramlawati, menyebutkan pihaknya sudah turun lapangan untuk memantau penyebaran virus ini, khususnya di Desa Tiwaa, Kecamatan Mori Atas dimana lebih 20-an ekor ternak diketahui mati akibat flu babi.
Ramlah, mengatakan, flu babi tidak bisa diobati, hanya bisa dicegah dengan vaksin, namun sayangnya vaksin ASF ini belum ada di Morut, bahkan di Sulteng.
Maka cara yang paling efektif untuk mencegah penyebaran ASF adalah pertama menghentikan sementara lalulintas ternak antar desa atau wilayah, baik ternak untuk dipotong maupun bibit ternak.
“Stop dulu lalu lintas ternak sampai virus ini dinyatakan betul-betul hilang,” ujarnya.
Cara berikutnya adalah semua peternak menjaga kebersihan kandang, karena virus umumnya muncul dari kandang yang tidak baik sanitasinya.
Ternak-ternak untuk sementara diberikan pakan dari konsentrat, bukan dari makanan yang sudah membusuk.
Ia belum mengetahui persis desa-desa yang terserang flu babi ini, karena masih terus dalam pendataan. Ia berharap, agar para kades yang ternak milik masyarakatnya terkena flu babi, diminta segera melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Pertanian Morut.
Ramlah, meminta, agar ternak yang terindikasi kena flu babi, segera disingkirkan jauh dari kumpulan ternak lainnya, dan ternak yang terkena flu jangan dikonsumsi karena dagingnya tidak sehat.
“ASF atau flu babi tidak akan menjangkiti manusia, tetapi daging babi yang terkena flu tidak baik untuk dikonsumsi,” kata Ramlah.
Dia menambahkan, babi peliharaan sangat peka terhadap ASF ini, sehingga peternak harus waspada, terutama dari sisi kesehatan kandang dan pakan. (hms/NAL)
Tinggalkan Balasan