Evi Masamba Kecewa Manggung di HUT ke-21 Lutim, EO Ancam Lakukan Somasi
MALILI, TEKAPE.co – Penyanyi dangdut jebolan D’Academy, Evi Masamba menyampaikan luapan kekecewaannya saat manggung di acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-21 Kabupaten Luwu Timur, Sulsel.
Kekecewaan diluapkan Evi Masamba saat live di akun media sosial tiktok dan instagram pribadinya, usai manggung pada puncak hiburan HUT Lutim yang dipusatkan di Studion Opu Hasan, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Jumat, 3 Mei 2024 malam.
Dalam live itu, Evi menyampaikan kekecewaannya kepada panitia dan Pemda karena merasa terdampar di Malili dan panitia seakan lepas tangan.
“Masa kita terdampar di Malili. Kami masih tanggungan loh, tanggung jawabnya ke kita,” cetusnya.
“Tadi itu sampai suamiku, menagerku dia, sampai baku telepon tadi, lama kita baku telepon, sampai telepon semua pak kadis apa segala macam untuk bagaimana ini kita, pulangnya,” cetusnya lagi.
“Siapa pun itu pasti marahlah. Eh jengkel ku sedding, baru kita ini kodong sudah memberikan penampilan terbaik, tidak ada rasa capeknya, kita mau foto sama siapa, mau dibawa kesana kemari, tidak adaji,” sambungnya, dengan nada kesal.
Sementara itu, Event organizer (EO) malah mengancam akan melakukan somasi kepada Evi Masamba terkait video keluhan Evi Masamba tersebut.
Dalam video Evi Masamba di media sosial yang menyebut jika dirinya terdampar di Malili akibat tidak adanya tanggung jawab penyelenggara kegiatan.
Pihak EO Nonanu Entertainment Production, Hidayat menanggapi beredarnya berita-berita yang simpangsiur itu.
Dalam jumpa persnya, Sabtu (4/5/2024) malam, menjelaskan jika konser tersebut tidak ada campur tangan Pemda dan ataupun PT Vale.
“Soal ini tidak ada campur tangan pemerintah dan PT Vale. Pihak EO dan suami Evi selaku menagernya, kebetulan komunikasi intens dengan pihak manager Evi bahwa semua akan kami tanggung berangkat dari Jakarta sampai pulangnya, kami semua yang handel,” jelas Hidayat.
Hidayat menjelaskan, komunikasi dengan pihak manager Evi intens, sehingga pihak Evi meminta agar tiket balik tidak usah diuruskan. Jadi mereka meminta ‘mentahannya’ saja, dengan alasan selama berjalan dia harus ketemu dengan orang di Luwu, termasuk keluarganya, yakni H Kaddas, dan dia juga mau ketemu dengan Bupati Luwu Utara.
“Itu kan di luar dari kontrak kami. Jadi kami cuman sampai tanggal 4 untuk balikin ke Bua, dan dia hanya minta mengatur sendiri kepulangannya, lalu meminta uangnya dan kami sudah transfer semuanya termasuk tiket pulangnya,” jelasnya.
Ia menduga, informasi suaminya ke Evi yang tidak sampai. Menurut info crew yang dibawa oleh Evi bahwa, suaminya suka mengatur-ngatur, yang seharusnya waktunya hanya tiga hari di jalan, ini bisa diatur sampai lima hari. Ini yang tidak ada pembicaraan di pihak mereka, jadi ada kekecewaan juga.
“Saya berharap, Evi segera membuat klarifikasi karena nama baik EO kami yang rusak, dan nama Lutim jangan dibawa-bawa. Jadi kami harap Evi klarifikasi, kalau tidak kami juga bisa menyerang dan tim saya sudah siap,” tandasnya.
“Kalau Evi tidak klarifikasi, kami akan somasi, tapi kalau Evi sudah klarifikasi kami juga akan memaafkan, dan ini bisa dilaporkan sampai di hukum atas dugaan pencemaran nama baik,” tegasnya. (rin)
Tinggalkan Balasan