DPT Pilkada Morut 2020 Capai 84.570 Jiwa, Meningkat 8.520 Orang Dibanding 2015
MORUT, TEKAPE.co – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Morowali Utara (Morut) telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Serentak 2020 sebanyak 84.570 jiwa melalui rapat pleno.
Ketua KPU Morut, Yusri Ibrahim mengatakan, jumlah tersebut mengalami peningkatan sekitar 8.520 jiwa dibanding DPT Pilkada serentak 2015 yakni 76.050 jiwa, atau bertambah 3.048 jiwa dibanding DPT Pemilu 2019 yaitu sebanyak 81.522 jiwa.
“Selisih DPT antara Pilkada 2020 dengan Pilkada 2015 sebanyak 8.520 jiwa atau bertambah 3.048 jiwa dibanding DPT Pemilu 2019,” kata Yusri kepada Radar Sulteng via telepon Rabu (14/9).
DPT itu kata Yusri sudah ditetapkan melalui pleno terbuka rekapitulasi DPSHP dan penetapan DPT pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng dan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Morut.
“Terkait rincian DPT bisa langsung menghubungi Koordinator Divisi Perencanaan Data dan Informasi, Ahlan Awaludin,” tandasnya.
Terpisah, Ahlan Awaludin menyebutkan jumlah DPT terbesar untuk Pilkada serentak 2020 berada di Kecamatan Petasia Timur yakni 12.032 jiwa. Sementara DPT terkecil yaitu 5.729 jiwa tercatat di wilayah Petasia Barat.
Untuk delapan kecamatan lainnya di Morut, DPT terbesar kedua yakni di Petasia sebanyak 11.442 jiwa, Bungku Utara 11.175 jiwa, Lembo 9.937 jiwa, dan Mori Atas sebanyak 8.994 jiwa.
Sementara DPT di kecamatan Mamosalato sebayak 7.619 jiwa, Soyo Jaya 5.903 jiwa, Lembo Raya 5.899 jiwa, dan Mori Utara yaitu 5.840 jiwa.
“Dari 10 kecamatan di Morut, DPT terbesar ada di wilayah Petasia Timur dan terkecil di Petasia Barat,” ujarnya.
Berdasarkan DPT tersebut, jumlah pemilih laki-laki sebanyak 44.128 jiwa dan perempuan yakni 40.442 jiwa.
“Selisih antara pemilih laki-laki dan perempuan hanya terpaut 3.686 jiwa,” imbuhnya.
Ahlan berharap, para pemilih itu menggunakan hak pilihnya pada 9 Desember 2020 melalui 273 TPS yang tersebar di 122 desa dan 3 kelurahan di Morut.
Sementara khusus 179 jiwa pemilih di dalam Lapas Kelas III Kolonodale, KPU menyiapkan satu TPS tambahan untuk digunakan.
“Kita sudah menyiapkan TPS khusus warga binaan Lapas Kolonodale,” pungkasnya.
Berbeda dengan Pilbup 2015 yang diikuti lima pasangan calon, Pilbup 2020 ini hanya diisi dua pasangan calon. Mereka adalah Delis Julkarson Hehi – H Djira Kendjo (D1A) pada Nomor Urut 1 dan paslon Holiliana –H Abudin Halilu (HANDAL) pada Nomor Urut 2.
Di helatan Pilbup Morowali 2015, paslon Aptripel Tumimomor dan Moh Asrar Abd Samad meraup 18.675 suara atau 32 persen.
Disusul Idham Ibrahim-Heymans Larope sebanyak 16.260 suara atau 27,87 persen. Kemudian Mahmud Ibrahim- Sanda Rinding Sarungallo sebanyak 12.514 suara atau 21,45 persen.
Sementara paslon Mardiman Sane – Anhar hanya meraup 7.692 suara atau 13,18 persen, sedangkan Sutrisno Sembiring -W Kristina Parinsi berada di posisi terakhir dengan perolehan 3.210 suara atau 5,50 persen dari total suara sah Pilbup itu.
Perolehan suara lima paslon tersebut berasal dari 58.351 suara sah dari 59.888 pengguna hak pilih.
Sedangkan 1.537 surat suara dari pengguna hak pilih itu dinyatakan tidak sah.
Artinya tercatat 16.162 pemilih yang tidak masuk TPS pada 9 Desember 2015 lalu. (*)
Tinggalkan Balasan