DPRD Lutim Kunker ke Kanwil Kemenag Sulsel, Pastikan Revitalisasi Madrasah Tidak Berjalan Setengah Hati
MAKASSAR, TEKAPE.co — Upaya peningkatan mutu pendidikan keagamaan di Luwu Timur kembali mendapat dorongan serius dari legislatif.
Komisi I DPRD Kabupaten Luwu Timur melakukan kunjungan kerja ke Kanwil Kementerian Agama Sulawesi Selatan dengan misi utama: memastikan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) benar-benar menjawab kebutuhan revitalisasi sarana dan prasarana madrasah di daerah.
Rombongan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi I, Harisal, datang bersama anggota Mahading, Aripin, Muh Nur, Abd Halim, Nurkhalis Azis, Inmanuddin, dan Prima Ezya Purnama.
Mereka diterima langsung oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, Dr H Wahyudin Hakim, dan Ketua Tim Sarana dan Prasarana, H Kurnianto Hamka, S.Kom., MM.
Dalam pertemuan itu, Komisi I menegaskan bahwa bantuan yang telah diberikan tahun ini kepada empat madrasah di Luwu Timur harus menjadi titik awal, bukan capaian akhir.
Adapun penerima program tahun ini terdiri dari:
- MIS DDI Cendana Hijau
- MTs.S Pergis Wotu
- MAN Luwu Timur
- MAS Nurul Junaediyah Lauwo
Program PHTC yang digagas Kemenag dinilai menjadi peluang besar untuk mempercepat pemerataan fasilitas pendidikan madrasah, namun DPRD mengingatkan bahwa implementasi di lapangan harus dipantau ketat.
“Kami tidak mau program ini berhenti di angka dan laporan. Dampaknya harus nyata bagi siswa, guru, dan proses pendidikan,” tegas Harisal.
DPRD Siap Kawal Hingga ke Pusat
Tak hanya soal teknis pelaksanaan, Komisi I juga mendorong agar kuota bantuan untuk Luwu Timur ditingkatkan pada tahun berikutnya.
Menurut Harisal, kebutuhan revitalisasi madrasah masih sangat besar, terutama di wilayah pedesaan yang selama ini kurang tersentuh fasilitas memadai.
“Kalau diperlukan, kami siap membawa aspirasi ini hingga ke Kemenag RI. Pendidikan madrasah tidak boleh berada di barisan belakang,” ujarnya.
Komisi I menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas lembaga agar pembangunan pendidikan berbasis agama terus berlanjut dan tidak hanya bergantung pada satu sumber anggaran.
“Kami butuh sinergi antara pusat, provinsi, daerah, dan legislatif. Anak-anak madrasah punya hak yang sama atas fasilitas modern dan aman,” kata Harisal.
Dengan kunjungan ini, DPRD menegaskan posisinya bukan sekadar sebagai pengawas, tetapi sebagai motor penggerak kebijakan yang berpihak pada peningkatan mutu pendidikan.
“Madrasah bukan hanya sekolah, ini tempat membangun karakter, akhlak, dan masa depan. Karena itu, perjuangan ini sangat strategis,” tutup Harisal. (*)



Tinggalkan Balasan