Diskusi Formakara dan Petani di Rumah Coklat Lutra: Masa Depan Kakao Menjanjikan

SABBANG, TEKAPE.co – Ketua Forum Masyarakat Kakao Luwu Raya (Fomakara) Ir Samsumastono berdiskusi tentang kakao bersama petani kakao di Rumah Coklat Rahmat Ansari, Desa Pompaniki, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Sabtu 14 Oktober 2017.

Sedikitnya ada 40 anggota kelompok tani Desa Pompaniki menyampaikan persoalan kakao. Mereka bertukar pikiran terkait permasalah dan peluang kakao.

Dalam diskusi tersebut, Samsumastono dan Darni dari Fomakara menyampaikan masa depan kakao semakin menjanjikan, sebab telah menjadi konsumsi masyarakat dunia.

“Kakao bukan saja untuk kebutuhan negara tertentu, namun telah dibutuhkan di negara-negara besar di Eropa. Bahkan, kakao juga telah menjadi alat kosmetik. Luluran para artis dan wisatawan asing di Bali, telah menggunakan bubuk kakao,” ujar Samsumastono.

Keadaan ini, kata dia, memastikan bahwa masa depan kakao makin membaik. Luwu Utara menjadi kabupaten produsen kakao terbesar di Indoneaia, jelas sangat menjanjikan dan menjadi kabar baik.

Di tempat yang sama, anggota kelompok kakao Desa Pompaniki, Mustahi, mengeluhkan adanya kakao yang mati pada umur 10 bulan.

“Ketika digali, ditemukan kakao yang todak memiliki akar tunggang. Hal ini perlu menjadi perhatian kita semua terkait solusi,” jelas Mustahi.

Ketua kelompok tani Kakoa Pompaniki, Kismat, juga menggeluhkan banjir Sungai Bellu, di Dusun Bellu Desa Pompaniki.

Luapan air sungai akibat air kiriman dari Desa Batualang dan Desa Kampung Baru, merendam kakao sampai berhari-hari. Kismat berharap, solusi dari masalah adalah pengerukan.

Anggota kelompok tani juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemda Luwu Utara dalam hal ini dinas PU yang telah melakukan normalisasi Sungai Walu-walu, dan menyelamatkan kakao di sepanjang pinggir Sungai Walu-walu. (jus)