Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Dinas PUPR Luwu – PT Asbuton Jaya Abadi Uji Gelar dan Ekspose Pemanfaatan Aspal Buton

Jajaran Dinas PUPR Luwu dan PT Asbuton Jaya Abadi saat uji Gelar Aspal Buton, Kamis, 12 Agustus 2021. (Foto: humas PUPR Luwu)

LUWU, TEKAPE.co – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Luwu bersama PT Asbuton Jaya Abadi melakukan Uji Gelar dan Ekspose penggunaan Cold Paving Hot Mix Asbuton (CPHMA) atau Asbuton Campuran Panas Hampar Dingin.

Uji gelar Aspal Buton (Asbuton) ini lakukan di beberapa titik jalan yang mengalami kerusakan berupa retak lelah dan deformasi, hal tersebut disebabkan oleh beban kendaraan yang melintas dengan tonase berat, diantaranya Jalur dua jalan Lingkar BWK B Kelurahan Tampumia Radda Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu, Kamis, 12 Agustus 2021.

Untuk melakukan penanganan melalui kegiatan pemeliharaan rutin jalan yang mengalami kerusakan, pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mencari alternatif penggunaan material aspal yang lebih efisien dan efektif baik dari sisi pelaksanaan maupun anggaran dengan daya tahan yang tidak di ragukan.

Sebelum dilakukan uji gelar, pihak Marketing PT. Asbuton Jaya Abadi, Alfi Fairus, ST melakukan ekspose terkait pemanfaatan Aspal Buton dalam Pemeliharaan dan Pembangunan Jalan di kantor Dinas PUPR Luwu.

Menurut Alfi Fairus, bahwa salah satu keunggulan dari penggunaan Asbuton adalah karena tidak terkendala oleh waktu sehingga bisa di gunakan dalam kondisi dingin.

“Jenis aspal ini juga telah diuji coba pada pemeliharaan jalan tol Cikampek. Termasuk jalan Nasional, menurutnya telah menggunakan jenis aspal ini,” ucapnya, dikutip dari laman resmi PUPR Luwu.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Luwu, Ir Ikhsan Asaad, ST, MT, sangat mengapresiasi kehadiran Tim dari PT. Asbuton Jaya Abadi dalam memperkenalkan jenis aspal yang baru.

“Mengingat selama ini aspal yang digunakan dalam kegiatan pemeliharaan jalan adalah jenis aspal minyak,” ujarnya.

Disamping itu, Ikhsan berharap agar pihak PT. Asbuton Jaya Abadi tetap berkordinasi untuk menentukan langkah-langkah penanganan yang tepat terhadap kondisi kerusakan jalan dalam hal jenis aspal buton yang akan digunakan.

“Kami juga minta kepada pihak PT. Asbuton untuk memberikan training atau pelatihan aplikasi pemakaian asbuton bagi pegawai PUPR,” tandas, Ikhsan.

Sekedar diketahui, tingginya kebutuhan aspal yang tidak berbanding lurus dengan suplai kebutuhan dalam negeri mengharuskan pemerintah mengambil kebijakan impor.

Berdasarkan data yang ada, jumlah kebutuhan aspal di Indonesia mencapai 1,5 juta ton per tahun. Sementara pihak pertamina hanya mampu menyuplai 25 % dari kebutuhan.

Karena itu, pemakaian jenis aspal buton menjadi pilihan alternatif. Selain untuk mengurangi kebutuhan impor, juga di akui jenis asbuton memiliki beberapa keunggulan dari jenis aspal yang lain. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini