Dikonfirmasi Soal 3 Mobil Memuat TKA Asal Tiongkok, Oknum Petugas Imigrasi Morowali Malah ‘Mencak-mencak’
MOROWALI, TEKAPE.co – Sedikitnya ada 3 mobil yang memuat tenaga kerja asing (TKA) PT GNI masuk ke Morowali, Senin 15 Maret 2021.
Namun saat dipertanyakan ke petugas Imigrasi Morowali, oknum petugas di Kantor Imigrasi Morowali malah mencak-mencak.
Padahal wartawan hanya mempertanyakan apakah TKA itu masuk illegal atau secara resmi.
Oknum ASN kantor Imigrasi Morowali berinisial SR itu tak memberi respon baik kepada sejumlah wartawan yang hendak melakukan konfirmasi terkait kedatangan TKA sebanyak 3 mobil minibus yang berada di seputaran kantor tersebut.
SR tiba-tiba menyebut dirinya tak takut wartawan.
“Saya tidak takut wartawan,” cetus SR, dengan nada tinggi.
Tak diketahui entah apa gerangan. Padahal kedatangan para pewarta ini bukan menakut-nakuti atau minta ditakuti.
Hanya benar-benar untuk mendapat konfirmasi, agar pemberitaan yang dimuat dapat berimbang sesuai UU Pers No 40 THN 99.
Oknum SR datang menemui para wartawan, di area ruang tunggu kantor Imigrasi dalam posisi berdiri.
SR mengaku, bahwa hanya ada 2 orang saja pegawai organik yang sedang berada di kantor tersebut, yakni dirinya dan satunya ada dalam ruangan.
SR menyebut, yang punya kewenangan memberikan keterangan sedang berada di luar daerah.
Sehingga para wartawan memintanya untuk memberikan keterangan, dengan catatan tidak menyebutkan namanya sesuai permintaan SR.
Perbincangan pun terjadi dan berjalan normal, satu persatu pertanyaan yang disodorkan sejumlah wartawan masih dijawab dengan elegant.
Tetapi saat di akhir perbincangan, ketika salah seorang wartawan menanyakan namanya, secara spontanitas SR mengeluarkan kalimat, yang seharusnya tidak patut disampaikan seorang pelayan masyarakat.
Bahkan, pernyataan tersebut disampaikannya secara berulang-ulang tanpa diketahui maksud dan tujuan dari pernyataan yang dikeluarkannya.
“Saya tidak takut wartawan. Saya lama kenal dengan wartawan, saya tau dengan wartawan, saya tidak takut wartawan,” ucap SR berulang.
Namun saat itu, tak lantas membuat emosional para wartawan yang tergabung dalam organisasi PERSTAJAM itu terpancing, membiarkannya berceloteh meluapkan kata-kata sesukanya.
Padahal, dari salah seorang wartawan sudah meluruskan maksud ditanyakannya nama si SR tersebut tetapi tak digubrisnya tetap saja masih terus berceloteh .
“Silahkan bicara, silahkan bicara,” hanya sebatas kalimat tersebut yang disampaikan salah seorang wartawan kepada SR untuk menenangkannya.
Karena suasana sudah tidak bersahabat, para wartawan memutuskan untuk bergegas dari kantor tersebut memilih untuk mengalah agar menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.
Atas hal ini, para wartawan tersebut bersepakat akan menyampaikan peristiwa ini secara resmi lewat kelembagaan organisasi lokal Morowali yakni Persatuan Jurnalis Morowali (PERSTAJAM).
Bahkan kemungkinannya akan disampaikan ke organisasi Wartawan Nasional untuk meminta pertanggung jawaban si oknum ASN inisial SR tersebut, termasuk pimpinan kantor Imigrasi secara institusi. (*)
Tinggalkan Balasan