Diduga Kurang Koordinasi, Ribuan Pengungsi Gempa Sulbar Dilaporkan tak Tersentuh Bantuan
MAMUJU, TEKAPE.co — Pasca Bencana Gempa di Mamuju, Sulbar, Jumat, 15 Januari 2021, dini hari lalu, membuat ribuan masyarakat memilih mengungsi.
Kondisi para pengungsi di beberapa titik cukup memprihatinkan. Para pengungsi tidak tersentuh dan tidak mendapat bantuan.
Ketua Umum The Green Foundation Indonesia (TGFI), Husniati Amrullah, mengatakan, dari hasil pantauannya, kondisi pengungsi cukup prihatin. Mereka kesulitan pangan dan juga kebutuhan lainnya.
“Tidak ada koordinasi antar pihak Provinsi dan Kabupaten, sehingga para relawan yang membawa bantuan membuat posko-posko sendiri. Mereka tidak tahu titik- titik yang terdampak, sehingga penyaluran bantuan tidak tepat sasaran,” ujarnya.
Husniati menyebutkan, Kota Mamuju saat ini sudah seperti kota mati. Semua penduduknya sudah mengungsi yang mengisi itu semua adalah relawan.
Ada beberapa titik pengungsi yang sangat minim mendapat bantuan, yakni di Terminal Stadion, di Kecamatan Bonehau, Kecamatan Tappalang, Desa Pasada, dan juga di Simbuang. Khusus di Simbuang, ada sekitar 5 ribuan pengungsi yang tidak tersentuh sama sekali.
Tak hanya itu, sebagian penduduk juga telah mengungsi ke Topoyo dan Toabo.
“Banyak masyarakat yang tidak mendapat bantuan, padahal banyak bantuan dari luar yang masuk, kemana bantuan tersebut,” katanya.
Saat ini, pengungsi sangat membutuhkan tenda, karena saat siang, mereka memang ada yang masih ke rumah mereka, tetapi saat malam hari, mereka ke pengungsian, takut tinggal dan terlebih yang rumahnya tidak parah itu terlantar dan kelaparan.
Selain tenda, para pengungsi sangat kesulitan BBM, air bersih, selimut, obat obatan dan perlengkapan bayi.
Dari pantauan Tekape.co, Minggu 17 Januari 2021, kondisi Mamuju dalam keadaan hujan. (*)
Laporan : Rindu Brizik
*Jurnalis Tekape.co, langsung dari lokasi bencana, Mamuju
Tinggalkan Balasan