Didit Hediprasetyo Dampingi Titiek Soeharto Temui Korban Banjir Pidie Jaya
JAKARTA, TEKAPE.co – Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto meninjau korban banjir di Pidie Jaya, Aceh Sabtu (29/11/2025).
Ia datang bersama putranya, Didit Hediprasetyo, serta Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin yang turut hadir meninjau lokasi bencana.
Di tengah tenda pengungsian, suasana hangat muncul saat Didit bercengkerama dengan warga.
Putra Presiden Prabowo Subianto itu mengenakan pakaian hitam dan terlihat berbaur dengan para pengungsi.
Gestur hormatnya, menundukkan kepala saat menyapa dan bersalaman, menarik perhatian warga yang duduk berkelompok, sebagian besar perempuan berhijab.
Kehadirannya disambut ramah, menciptakan ruang empati di tengah situasi darurat.
Gestur Didit ini kemudian viral di media sosial setelah diunggah akun Instagram @tumgrd pada 30 November 2025.
Warganet ramai memuji sikap rendah hati dan cara Didit menempatkan diri saat berinteraksi dengan para korban.
Beragam komentar bernada simpati dan doa untuk Aceh pun bermunculan.
Kunjungan pejabat pusat ke Aceh berlangsung bersamaan.
Selain Titiek dan Didit, hadir pula Mendagri, Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Mereka meninjau sejumlah titik terdampak, seperti Posko Pengungsian Gampong Blang Awe, lokasi banjir di Blang Awe, serta Posko Pengungsian Gedung Pante Geulima.
Para pejabat berdialog dengan warga dan tim lapangan untuk memetakan kebutuhan mendesak, mulai dari logistik hingga layanan kesehatan.
Pemerintah menegaskan fokus penanganan saat ini ialah percepatan distribusi bantuan, makanan, pakaian, obat-obatan dan vitamin untuk anak-anak.
Sjafrie memastikan distribusi dilakukan cepat, tertib dan manusiawi.
Tito menyampaikan kondisi kelistrikan di Aceh diperkirakan pulih pada pekan depan.
Ia menyebut telah berkoordinasi dengan Direktur Utama PT PLN terkait pemulihan jaringan.
Tito mengaku prihatin melihat skala dampak banjir yang disebutnya “cukup dahsyat” bagi masyarakat.
“Kami memberikan dukungan, bantuan, baik dari Kemendagri maupun pemerintah provinsi,” ujarnya.
Di media sosial, simpati mengalir bukan hanya untuk para korban, melainkan juga untuk Didit.
“Bahasa tubuhnya menunjukkan pribadi yang santun dan rendah hati,” komentar seorang warganet.
Ungkapan doa dan harapan agar banjir segera surut turut mewarnai perbincangan publik. (*)



Tinggalkan Balasan