Debat Pilkada Morut, Delis: Kami Janji Sejahterakan Masyarakat
MORUT, TEKAPE.co – Orang-orang tuaku, saudara-saudaraku, seluruh masyarakat Morowali Utara. Kami, pasangan Delis-Djira menjanjikan hal-hal yang bisa kami laksanakan untuk kesejahteraan masyarakat ke depan.
“Banyak politisi menjanjikan banyak hal asal dia terpilih, tapi setelah terpilih dia tidak bisa melaksanakannya,” kata Dr dr Delis Julkarson Hehi, MARS, calon bupati nomor urut 2 saat memberikan pernyataan penutup dalam Debat Publik di Gedung Morokoa, Kolonodale, Sabtu malam.(19/10)
Debat Publik perdana yang digelar KPU ini berlangsung hampir tiga jam dimoderatori Prof Dr Muh. Nur Sangaji dari Universitas Tadulako Palu.
Acara diawali dengan do’a dan sambutan Ketua KPU Morut Rudi Hartono dan disiarkan langsung oleh TVRI Palu.
Delis yang juga calon petahana itu menegaskan bahwa hasil yang baik diperoleh dari perencanaan yang baik, perencanaan yang baik didapatkan dari data baik.
“Kami sudah membuktikan bahwa program-program yang kami laksanakan selama 40 bulan memimpin Morut, sudah berjalan baik. Karena itu kalau kami diberi kesempatan lagi oleh Tuhan dan masyarakat memimpin Morut ke depan, maka lewat program-program prioritas, kami akan hadir dalam setiap sendi kehidupan masyarakat, mulai dari lahir sampai meninggal dunia,” ujar Delis, anggota DPD RI periode 2014-2019 itu.
“Inilah komitmen kami bagi masyarakat Morut yang kami cintai. Kami sudah buktikan bukan baru berjanji,” ucap politisi Partai Hanura yang didampingi calon Wabup H Djira, K, S.Pd, M.Pd itu.
Beberapa tokoh masyarakat yang hadir dalam debat itu mempertanyakan beberapa janji politik yang disampaikan pasangan nomor urut 1 Jefissa-Ruben yang menyebutkan bahwa bila mereka terpilih jadi pemimpin di Morut, mereka akan menjadikan rumah dinas bupati sebagai rumah singgah bagi masyarakat dan mobil dinas bupati sebagai mobil ambulance pengangkut jenazah bagi warga yang membutuhkan.
Jeffisa saat menjawab pertanyaan tim panelis yang terdiri atas dosen-dosen Untad berkualifikasi profesor dan doktor-doktor terkait penyediaan air bersih, Jefissa juga menyebutkan bahwa untuk mengatasi kesulitan air bersih, maka lokasi tambang-tambang di atas permukiman masyarakat harus ditutup.
Janji-janji seperti itu dinilai tidak realistis dan perlu diperjelas agar masyarakat tidak terkecoh. (INT / APR /RoMa/Ale/Ryo)
Tinggalkan Balasan