Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Badan Promosi Pariwisata Sulsel Akan Lakukan Direct Promotion di Bali dan Singapura

Menparekraf RI, Sandiaga S Uno saat rapat via virtual dengan BPPD Sulsel. (ist)

MAKASSAR, TEKAPE.co – Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi Sulsel memaparkan program prioritas rencana kerja tahun 2022 kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno secara virtual.

Virtual meeting ini pula diikuti oleh jajaran Deputi Kemenparekraf RI.

Hal ini pun sebagai bentuk gerak cepat BPPD Sulsel di bawah kepemimpinan Andry S Arief Bulu, dalam upaya untuk pemulihan perekonomian di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di Sulawesi Selatan.

Mengingat, pengurus BPPD Provinsi Sulsel periode 2021 hingga 2023 ini baru saja dilantik pada 23 November 2021.

Ketua BPPD Sulsel, Andry S Arief Bulu, dalam keterangan tertulisnya, Senin 13 Desember 2021, menyampaikan, bahwa BPPD bertugas dalam melakukan riset pengembangan bisnis pariwisata sekaligus koordinator promosi daerah Sulawesi Selatan.

“Kami memaparkan rencana program kerja untuk tahun 2022. Dimana ada 8 program prioritas Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Sulsel yang kami sampaikan,” ujarnya.

Salah satunya, yakni direct promotion. Pihaknya akan melakukan promosi langsung di pusat destinasi wisata atau pusat informasi destinasi wisata yang ada di Bali (institute Pariwisata Sulsel dan kerjasama pengembangan UMKM bersama Krisna).

“Kemudian di Jakarta (Pertunjukan kebudayaan dan Table Top Industri Pariwisata), dan Singapore (Bugis Street dan Singapore Tourism Board),” ungkapnya.

Rencana lainnya, yakni melalui digital promotion. Dengan mengikuti transformasi digital saat ini, untuk mencapai promosi yang cepat dengan memanfaatkan semua media sosial untuk mempromosikan potensi wisata yang ada di Sulawesi Selatan.

Andry mengatakan, bahwa BPBD sebagai koordinator promosi pariwisata dan ekonomi kreatif di Sulsel.

Olehnya itu diharapkan dukungan dari seluruh stakeholder yang ada baik itu dari OPD maupun lembaga yang lain untuk melakukan koordinasi terkait promosi pariwisata.

Hal lainnya dengan membentuk Shelter Tourism (Geopark Maros dan Pangkep, Bone, Bira, Toraja dan Gowa); Sulsel Creative Hub (De Society De Harmonie); FGD Travel Pattern Sulsel (Poltekpar Makassar); Family Trip Sulsel bersama public figur (artis, tokoh dan influencer); digital promotion; pelibatan BPPD Sulsel dalam setiap event travel fair dan Kemenparekraf.

BPPD Sulsel pun menargetkan agar adanya terbuka layanan penerbangan langsung atau direct flight dari Denpasar – Toraja.

“Kami harapkan dari Kementerian memberikan dukungan adanya daerah flight Denpasar – Toraja atau Toraja – Denpasar untuk wisatawan mancanegara maupun wisatawan Nusantara. Ini goal kita hingga 2023. Namun kita harus membenahi infrastruktur dulu, baik dari shelter tourism, target Geopark Maros Pangkep menjadi UNESCO Global Geopark Maros-Pangkep,” tuturnya.

Menurutnya, rencana program BPPD Sulsel sejalan dengan arah kebijakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Salah satunya untuk pemulihan ekonomi di tengah kondisi pandemi Covid-19.

“Kita manfaatkan momentum Tahun 2022 menjadi titik tolak atau kick off untuk pemulihan sektor ekonomi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Tentu ini akan membuka banyak lapangan pekerjaan, membuka banyak akses usaha baru, sehingga berdampak pada tingkat perekonomian masyarakat Sulawesi Selatan juga akan ikut naik,” jelasnya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menyambut baik paparan rencana program BPPD Sulsel. Ia pun mendorong BPPD Sulsel menjadi pusat atau hub pariwisata di kawasan Indonesia Timur.

Diketahui, visi dan misi BPPD Sulsel, yaitu menjadikan BPPD Sulsel sebagai lokomotif pengembangan pariwisata di kawasan Indonesia Timur; menjadikan penggerak industri kepariwisataan daerah di kawasan Indonesia Timur; mendorong penguatan regulasi di sektor kepariwisataan Sulsel; mendorong pemerintah daerah mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan Nusantara;

Kemdian membantu pemerintah daerah mendorong pembelanjaan dari aktivitas atau kegiatan wisatawan Nusantara; serta melibatkan seluruh pihak berkepentingan dalam melakukan riset atau kajian pengembangan usaha bisnis pariwisata. (hms)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini