Akhir Tahun, Dana BPNT Sudah Ditarik 4 Bulan, Bantuan Belum Merata Tersalurkan
LUWU, TEKAPE.co – Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) untuk warga miskin di Kabupaten Luwu belum maksimal tersalurkan. Padahal sudah di penghujung akhir tahun 2019.
Kementrian Sosial RI menyampaikan bahwa Kunci sukses dari bantuan BPNT harus berpegang pada 6T (tepat sasaran, Tepat waktu, Tepat harga, Tepat jumlah, Tepat kualitas dan Tepat administrasi).
Koordinator TKS Luwu, Asmilastari, mengatakan, untuk keterlambatan penyaluran BPNT tahun 2019, lantaran banyak mesin EDC Mandiri yang tidak berfungsi, mesin EDC offline untuk daerah blank spot cuma satu untuk semua daerah blank spot.
Penyaluran langsung 4 bulan ke semua kecamatan sementara geografis dan cuaca tidak mendukung, dan KPM terlambat datang membelanjakan kartunya.
“Banyak mesin EDC Mandiri yang tidak berfungsi, mesin EDC offline untuk daerah blank spot cuma satu untuk semua daerah blank spot. Penyaluran langsung 4 bulan ke semua kecamatan sementara geografis dan cuaca tidak mendukung, dan KPM terlambat datang membelanjakan kartunya,” jelasnya.
Sementara ini, kata Hasmi, agar para KPM untuk membelanjakan semua dana BPNT paling lambat 31 Desember 2019.
Sedangkan bantuan berupa beras dan telur belum maksimal terbagi ke penerima.
“Memang diwajibkan KPM habiskan semua saldonya makanya saya serahkan agen untuk gesek semua 4 bulan soal barangnya nanti diantarkan, dananya di agen saja dulu nanti barangnya datang baru ke supplier,” jelas Asmilastari.
Di samping itu, untuk masyarakat penerima BPNT belum semua menerima, baru yang terbagi hanya 11 Kecamatan secara bervariasi, ada yang menerima 4 bulan dan 3 bukan serta 1 bulan.
“Sudah ada 11 kecamatan dan ada langsung terima 4, 3, dan 1 bulan. Penerima 1 bulan untuk Kecamatan Bajo, Walenrang dan Walenrang Timur sebagian. Untuk 3 bulan tersalur di Suli, Suli Barat, Larompong, Larompong Selatan, Ponrang, Bajo Barat, serta untuk 4 bulan di Belopa Utara, Ponrang Selatan, menyusul Bupon, dan masih ada 11 kecamatan,” terangnya.
Menurut Asmi, bantuan pangan yang sudah tersalurkan 200 ton dan ribuan rak telur.
“Justru pencapaiannya supplier disini saya jempol bisa salurkan pangan sudah hampir 200 ton dan ribuan rak telur dalam jangka waktu 1 bulan penyaluran, di rastra yang cuma beras saja yang diantarkan tapi selalu terlambat,” ungkapnya.
Hasmi mengakui bahwa Bantuan BPNT ini tidak tepat waktu, dengan alasan karena dikejar waktu untuk penyaluran BPNT 4 bulan ini.
“Tepat waktu yah karena kita dikejar penyaluran 4 bulan jadi tapi kalau belanja semua ji KPM 4 bulan per 31 desember saya rasa aman,” tandasnya.
Dari informasi yang di himpun perbulannya untuk bantuan BPNT itu 160 Ton, sementara untuk bantuan ini harus tersalurkan untuk 4 bulan yakni bulan 9, 10, 11, 12 untuk tahun 2019. (ham)
Tinggalkan Balasan