Ada Surat Terbuka Buat Bupati Luwu Timur, Ini Isinya
Surat Terbuka Untuk Bupati Luwu Timur
Assalamualaikum War. Wab
Salam sejahtera untuk kita semua, Puji dan syukur selalu kita panjatkan kepada ALLAH yang maha Esa atas segala limpahan rahmat dan kasih sayangnya kepada kita selaku hambanya. Salawat dan salam tak lupa pula kita kirimkan kepada baginda Muhammad SAW selaku suri tauladan dan tokoh ummat islam.
Semoga Bapak Bupati dan keluarga dalam keadaan sehat walafiat dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Amiin..
Perkenalkan Nama saya Ibriansyah Irawan. Saya hanyalah warga biasa yang berasal dari Kab. Luwu Timur yang sedang menimba Ilmu dan sebagai Mahasiswa di Rantau orang.
Pertama tama saya ucapkan Mohon maaf kepada Bapak Bupati Luwu Timur dikarenakan saya telah lancang menulis surat terbuka ini, tapi dengan harapan yang penuh, Bapak Bupati dapat mempertimbangkan aspirasi Rakyat yang sifatnmya urgent untuk dijalankan karena tentunya selaku penentu kebijakan kami sangat mengharapkan agar hal ini diperhatikan.
Beberapa bulan yang lalu tepatnya pada Tanggal 12 MEI 2017 kita tentunya belum melupakan tragedi Bencana Alam di Kec. Angkona Desa Maliwowo yaitu Longsor yang menelan korban jiwa sebanyak 7 orang dan beberapa rumah rusak tentu hal tersebut masih menyimpan sedih di hati kita semua, terkhusus pula kepada keluarga korban jiwa.
Seperti kita ketahui, pasca kejadian tersebut Bantuan Sosial berupa pakaian, logistik, uang tunai dll berdatangan sebagai bentuk kepedulian. Tentunya bantuan tersebut datang dari asas kemanusiaan yang mengetuk pintu hati mereka yang peduli sesama manusia. Ada banyak kalangan yang memberikan bantuan bagi mereka seperti Lembaga Kemahasiswaan, Lembaga Kemasyarakatan maupun Secara Pribadi dll.
Pada pasca kejadian itu pula saya dan beberapa teman teman dari Himpunan Mahasiswa Luwu Timur mengadakan pertemuan dengan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) dan meminta penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan demi kemaslahatan korban longsor kala itu. Kami mencerna dengan baik setiap kata yang dilontarkan oleh bapak BPBD yang menjelakan hal-hal yang akan dilakukan oleh Pemerintah.
Tetapi sepertinya ada keganjilan setelah kurang lebih 3 bulan pasca kejadian, masyarakat Maliwowo khususnya korban longsor masih berada dalam keadaan terombang ambing hal itu kami temui pada korban dan juga liputan yang ada dimedia. Kami sangat paham pemerintah daerah tentunya telah bekerja keras dalam menyikapi hal ini namun dengan adanya kisah yang memilukan dari SALAH SATU korban yaitu Bapak Jasmaun yang pekerjaan sehari harinya hanyalah seorang nelayan sampai saat ini belum mendapatkan bantuan yang selayaknya seperti yang diakui oleh Kepala Desa Maliwowo Bapak Hasdar.
Maka dari itu dengan melihat keadaan ini maka kami menganggap hal ini agar segera ditindak lanjuti dengan memohon kepada Bapak Bupati Kab. Luwu Timur Agar:
1. Memohon kepada Pemerintah Kab Luwu Timur agar segera Menyikapi dan memberikan bantuan kepada korban Longsor Maliwowo yang sampai saat ini belum mendapatkan bantuan penuh dari Pemerintah Daerah yang sifatnya berkepanjangan dan pemerdayaan.
2. Mengharapkan Pemerintah Daerah agar melakukan transparansi informasi kepada Ruang Publik tentang hal hal yang akan dilakukan terkait Bencana Longsor termasuk lokasi longsor dan juga korban yang ada di Desa Maliwowo.
Dengan mempertimbangkan sisi kemanusian kami mengharapkan agar hal ini dapat diterima dan sikapi dengan seksama karena melihat kondisi ini sepertinya tak elok kalau dibiarkan. Maka sekali lagi kami katakan, kami paham bahwa pemerintah tentunya telah bekerja keras dalam mengawal Daerah tercinta apalagi mungkin saja ada hal yang lebih penting dari pada kemanusiaan, tetapi ini adalah hal yang urgent untuk dilakukan.
Sedikit catatan pak, bahwa bapak Jasmaun saat ini telah memiliki utang yang dipinjam dari kerabat ataupun keluarganya untuk menghidupi diri dan keluarganya. Sekiranya bapak Bupati pasti tahu apa penyebabnya sekiranya saya tak perku menceritakan itu.
Sekali lagi saya ucapkan permohonan maaf atas kelancangan menulis Surat ini. Semoga dapat dipertimbangkan, dan tentunya surat ini ditulis bukan untuk tendensi yang diluar dari pada tendensi “darurat kemanusiaan” atas perhatiannya saya ucapkan Terima Kasih.
Wassalamualaikum War. Wab.
Ibriansyah Irawan
Palopo 18 Agustus, 2017