OPINI: Apa Kabar Pendidikan di Pelosok Hari Ini?
Oleh : Nuriati
(Mahasiswa Pascasarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar)
PENDIDIKAN termasuk hal yang penting bagi kehidupan setiap individu terutama di era perkembangan teknologi dan globalisasi seperti saat ini. Karena dengan pendidikan dapat mengubah pribadi dan karakter seseorang, pendidikan pula yang dapat mengubah suatu Negara menjadi lebih baik, lebih maju, dan lebih berkualias serta dapat memperbaiki kualitas SDM (Sumber Daya Manusia).
Pendidikan merupakan sebuah sektor esensial pada kehidupan manusia terutama di Indonesia yang menjadi salah satu syarat untuk membangun bangsa.
Pendidikan juga merupakan salah satu fasilitas dalam membangun sebuah peradaban yang berdasar kepada nilai-nilai kebudayaan dari bangsa Indonesia.
Saat ini kualitas SDM di Indonesia dapat dikatakan masih cukup rendah dibandingkan Negara lainnya.
Melihat pendidikan di Indonesia dewasa ini juga masih sedikit mengkhawatirkan baik itu dari segi sarana ataupun dari segi prasarananya. Sebagian warganya belum memenuhi haknya untuk memperoleh pendidikan yang layak seperti yang tercantum pada UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yakni “Setiap warga Negara berhak untuk mendapatkan pendidikan”.
Namun mirisnya di beberapa daerah yang jauh dari Ibukota masih banyak bangunan-bangunan sekolah yang kurang layak digunakan. Tidak sedikit pula dibeberapa daerah diIndonesia masih banyak sekolah yang sama sekali tidak layak digunakan untuk melangsungkan kegiatan belajar mengajar. Masih banyak kerusakan-kerusakan pada bangunan dan kekurangan fasilitas untuk belajar seperti buku serta tenaga pendidik didaerah-daerah tertentu.
Biaya sekolah di beberapa daerah pun masih ada yang terbilang mahal sehingga bagi masyarakat yang kurang mampu, masih belum bisa mengeyam bangku pendidikan hingga tingkat menengah atas atau bahkan ada yang tidak bersekolah sama sekali. Hal tersebut dikarenakan sistem pendidikan di Indonesia masih belum merata dan berfungsi dengan maksimal.
Ada beberapa hambatan dalam tingkatan mutu pembelajaran di wilayah terpencil, seperti akses Keadaan geografis yang terdapat di wilayah pelosok sangat sulit dimana para siswa maupun guru perlu menempuh jarak yang lumayan, bahkan sangat jauh, dengan jalan kaki semacam yang dicoba guru maupun anak didik yang terdapat di pegunungan tengah wilayah tersebut, dan Kualitas Kompetensi mutu dan kualitas guru di wilayah pelosok sama sekali tidak menggembirakan terhadap pembangunan infrastruktur penunjang pembelajaran serta kesejahteraan guru.
Dari segi infrastruktur nyaris segala bangunan gedung di sekolah adalah bangunan warisan dari era zaman kolonial belanda.
Pemerataan dan penataan jumlah guru di Indonesia juga masih belum sesuai kebutuhan.
Ada sekolah-sekolah di kota yang berkelebihan guru untuk satu mata pelajaran namun ada juga sekolah-sekolah yang kekurangan bahkan sampai mendatangkan guru dari luar sekolah yang cukup jauh, kekurangan jumlah guru ini terutama di wilayah perdesaan. Apalagi jika wilayah perdesaan tersebut masuk dalam wilayah pedalaman yang dikenal dengan istilah 3T (Terluar, Terdepan dan Tertinggal).
Pengiriman guru ke pedalaman merupakan solusi sementara yang tidak memecahkan masalah dari akarnya, yaitu sekolah dan murid kekurangan guru.
Mereka adalah guru sementara waktu yang akan pergi setelah enam bulan atau satu tahun mengajar. Setelah itu, sekolah dan siswa kembali ke keadaan sebelumnya. Sepi guru; rindu guru. Siswa merasakan pendidikan dan bahagia hanya sesaat yaitu ketika ada guru mengajar di sana.
Dengan hadirnya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah ditetapkan pada United Nations General Assembly pada agenda Development tahun 2030 diharapkan dapat mengatasi permasalahan dalam bidang pendidikan di Indonesia.
Indonesia masih mengalami beberapa masalah dalam penyelenggaraan pendidikan sehingga menyebabkan terpuruknya sistem pendidikan nasional. (*)
Tinggalkan Balasan