Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Baru Dipasang Sudah Bocor, Pembangunan SDN 077 Padang Balua Seko Diduga Dikerja Asal-asalan

Murid-murid asyik bermain di bangunan SDN 077 Padang Balua Seko yang sementara dikerjakan. (ist)

LUWU UTARA, TEKAPE.co — Kondisi bangunan SDN 077 Padang Balua, di Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara (Lutra) memprihatinkan.

Kondisi atapnya bocor. Rembesan air hujan masuk ke dalam ruangan kelas dan teras bangunan. Kondisi bangunan tersebut beredar di media sosial.

Padahal, bangunan SDN 077 Padang Balua adalah salah satu sekolah dari 12 unit sekolah yang direnovasi oleh Balai Prasarana Pemukiman Kementerian PUPR, dengan nilai sekitar Rp34 miliar tahun anggaran 2020/2021. Namun proyek tersebut mangkrak. Sampai saat ini belum juga rampung.

Informasi yang dihimpun, proyek tersebut awalnya dikerjakan PT Hagitasinar Lestarimegah. Namun telah diputus kontraknya, lalu ditenderkan kembali.

Pemenang tender kelanjutan pekerjaan tersebut telah melakukan kegiatan di lokasi, namun tidak ada papan informasi yang terpasang untuk informasi nama pelaksana, besaran anggaran dan waktu pelaksanaan kegiatan.

Terkait video rembesan air hujan yang menetes masuk dalam ruangan kelas tersebut, diduga disebabkan pemasangan atap yang asal-asalan pada pekerjaan lanjutan kegiatan ini.

Salah seorang tokoh masyarakat Seko, Daniel, dalam tulisannya di WAG (WhatsApp Group) Seko, bahwa video pekerjaan tersebut telah disampaikan dan dilaporkan ke dinas terkait.

“Bangunan UPT SDN 077 Padang Balua’ Kecamatan Seko sudah diatapi, tetapi masih bocor. Bukan hanya satu dua yang bocor, tetapi hampir semua bocor. Sementara bangunan ini belum ditempati. Mohon bantuan kepada Bapak dari pihak PUPR untuk turun di lapangan untuk mengontrol/ dan meninjau pekerjaan ini. terima kasih,” tulis Daniel.

Sementara itu, Kontraktor pelaksana lanjutan proyek pembangunan tersebut, Adam, saat dikonfirmasi awak media, mengungkapkan bahwa rembesan tersebut disebabkan oleh kesalahan teknis yang dilakukan saat pemasangan atap.

Kemudian terkait papan informasi kegiatan, sudah ada, namun belum dipasang oleh pengawas lapangan.

“Kita sudah suruh tukang perbaiki dan kebetulan tukang yang bekerja adalah masyarakat setempat, sekarang dalam proses pembenahan,” ujarnya. (accy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini