Pemeriksaan Hasil Tes Tidak Transparan, Panitia Seleksi Perangkat Desa Mabonta Lutim Diduga Curang!
LUTIM,TEKAPE.co– Panitia seleksi perangkat desa Mabonta, Kecamatan Burau, dari Dinas Pemberdayaan dan Desa (DPMD) Kabupaten Luwu Timur diduga bermain curang.
Salah seorang calon perangkat desa berinisial H mengaku jika pada proses tes tertulis telah dilakukan dua orang panitia dari Dinas PMD Luwu Timur melakukan pemeriksaan hasil tes didalam ruangan tertutup.
Hal itu menaruh kecurigaan bagi H dan sejumlah peserta lainnya sebab kata H, panitia seleksi dari desa tidak dilibatkan dalam hal pemeriksaan jawaban para peserta.
Ia juga menaruh curiga adanya kebocoran soal dan kunci jawaban sebelum tes di laksanakan.
“Kebetulan saya jadi pesertanya tadi kemudian, ini hari juga diadakan tes tertulis. Kami ini pesertanya berjumlah 11 orang, setelah diadakan tes, ada beberapa panitia dari daerah, handel itu soal kami kan ada panitia di desa sudah dibentuk sebanyak 5 orang, tapi ini yang mengganjal tadi ini yang periksa itu soal langsung dari daerah tidak dilibatkan itu panitia di desa,” kata H, saat dikonfirmasi, Selasa (8/11/2022).
Lebih lanjut, sepengetahuannya panitia di desa harusnya dilibatkan dalam pemeriksaan tersebut akan tetapi pemeriksaan itu hanya dilakukan oleh dua orang saja.
“Setahu sya itu panitia di desa itu harus terlibat pemeriksaan soal yang tadi. Tapi ini dari daerah (DPMD), membawa soal itu ke ruangan padahal maunya kami peserta transparan,” katanya.
“Apa lagi sudah disiapkan tempat yang nyaman aman juga di aula, kenapa ini panitia dari daerah 2 orang masuk ruang tertutup untuk periksa itu hasil tesnya kami,” sambungnya.
Usai hasil pemeriksaan soal dilakukan oleh panitia dari DPMD, H mengaku ada 3 peserta yang nilainya tidak wajar menurutnya yakni nilai yang didapatkan di atas 90 dengan jumlah soal sebanyak 100.
“Yang paling tidak wajar menurut saya, 11 peserta ini ada 3 orang yang terlalu tinggi nilainya, sangat melonjak yang pertama itu atas nama Nur Aisyah itu mendapat nilai 98 itu di kaur keuangan, terus yang kedua ini atas nama Hamra dia di kesra nilainya 97, terus bagian perencanaan ada Yusran yang nilainya 92. Yang periksa didalam ruangan itu kalau tidak salah Pak Sakir dan Ibu Sri dari DPMD,” bebernya.
Dengan adanya dugaan kecurangan yang dilakukan itu, H dengan peserta lainnya berharap agar tes seleksi perangkat desa Mabonta diulang kembali dengan proses yang lebih transparan.(Rif)
Tinggalkan Balasan