Omzet UMKM Meningkat di Turnamen Sepak Bola Masmindo CUP I
LUWU, TEKAPE.co – Gelaran Turnamen Sepak Bola Masmindo Cup I 2022 di Kabupaten Luwu membawa berkah bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Turnamen yang dilaksanakan oleh PT Masmindo Dwi Area, membuat geliat UMKM semakin meningkat.
Ketua pelaksana Turnamen Sepak Bola Masmindo Cup I 2022 Ismail Wahid, mengatakan ajang Pertandingan sepak bola Masmindo Cup I berdampak langsung pada UMKM yeng berada di wilayah Kabupaten Luwu.
“Sekitar 45 pelaku UMKM mengalami peningkatan pendapatan signifikan mencapai total Rp.800 ribu hingga Rp.1 juta per harinya,” Kata Ismail, Jumat 15 Juli 2022.
Peningkatan Pendapatan signifikan tersebut merupakan hasil pendataan langsung dari para Panitia Turnamen Masmindo Cup I, selama turnamen tersebut berlangsung.
Peningkatan pendapatan para UMKM tersebut tentu menjadi catatan menarik di awal gelaran Turnamen Masmindo yang mulai berlangsung pada 26 Juni 2022 lalu.
“Dengan penggemar Tim yang ikut bertanding yang cukup besar, ajang ini menyedot banyak perhatian karena setidaknya ada Ribuan penonton yang hadir di setiap harinya,” jelasnya.
Disamping itu, Ismail, menyampaikan salah satu faktor yang sangat kuat terhadap peningkatan pendapatan dari pelaku UMKM yang ada di sekitaran Turnamen.
“Membangkitkan peluang usaha dari para pelaku UMKM, sehingga upaya pemulihan ekonomi nasional bisa cepat,” terangnya.
Lanjut, Ismail, berharap keuntungan yang didapatkan pelaku UMKM selama penyelenggaraan Turnamen Masmindo dapat menutup kerugian yang disebabkan oleh wabah global COVID-19 yang melanda selama dua tahun belakangan.
“Tentunya akan memberi kesempatan kepada pelaku UMKM untuk mengembangkan sayap usahanya menjadi lebih besar ke depan dan kembali pulih secara cepat,” tandasnya.
Sementara itu, dari beberapa kuliner yang jualan di sekitar lapangan Andi Djemma selama turnamen masmindo berlangsung memanfaatkan momen untuk berjualan di tengah ramainya penonton di setiap pertandingan.
Ros (39) pemilik Kedai RH, kepada wartawan membeberkan bahwa omset nya mulai dari Rp400 ribu, Rp800 ribu hingga Rp. 1.300, ratus perharinya.
Senada dengan Gappar, warga desa Senga Selatan pemilik Kedai Gappar.
“Sejak awal acara bola ini berlangsung omset nya kami Rp300, hingga Rp800 ribu per harinya, itu di babak penyisihan. Namun setelah masuk 16 besar dan 8 besar penonton atau pengunjung ramai sekali, bahkan kursi kami terisi semua. Dan omset kami perharinya Rp1 juta bahkan lebih,” ungkapnya.
Karena itu, peluang tersebut harus dioptimalkan dengan maksimal. Mengingat, Turnamen ini berpotensi menjangkau banyak masyarakat dari berbagai kecamatan. Ajang ini akan memicu UMKM Belopa menjadi pulih ke depan.
“Ajang ini merupakan pemicu kebangkitan ekonomi kreatif dan UMKM,” kata Gaffar. (rls/ham)
Tinggalkan Balasan