Buntut Dugaan Penganiayaan Oleh Wakil Ketua II DPRD Lutim, GAM Luwu Raya Gelar Aksi
LUTIM,TEKAPE.co– Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Komando Wilayah Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) Luwu Raya, menggelar aksi unjuk rasa didepan kantor DPRD Luwu Timur, jumat (6-5-2022) Siang.
Aksi tersebut merupakan buntut atas dugaan penganiyaan terhadap salah seorang pengawas SPBU di kecamatan Wasuponda yang diduga dilakukan oleh Wakil Ketua II DPRD Luwu Timur, H. Usman Sadik, S.Sos.
Atas dugaan tersebut, Jendral Komando Wilayah GAM Luwu Raya, Apet dalam orasinya, mengecam keras kepada H. Usman Sadik yang tidak mencerminkan sebagai Perwakilan Rakyat dan mencedarai harkat dan martabat lembaga DPRD Kabupaten Luwu Timur.
“Sebagai Anggota DPRD Kab. Luwu Timur, H. Usman Sadik menunjukan sikap arogansinya kepada masyarakat Luwu Timur, tentunya H. Usman Sadik ini sebagai perwakilan rakyat harus menunjukan sikap perilaku yang baik kepada masyarakat Luwu Timur, bukan malahan berbanding sebaliknya dan juga medesak kepada Badan Kehormatan Dewan Kabupaten Luwu Timur untuk memberikan sanksi kepada H. Usman Sadik yang dinilai telah melanggar peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2015 tentang Kode Etik Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonsia,” tegas Apet.
Setelah melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Luwu Timur, namun tidak ada se orang pun anggota DPRD yang ditemui massa aksi, setelah itu massa aksimenuju ke lokasi aksi kedua bertempat di pertigaan Lampu Merah Malili melanjutkan aksinya dengan berorasi dan membakar Ban Bekas.
Sebelumnya, diberitakan Pegawai SPBU Togo, Kecamatam Wasuponda, Luwu Timur diduga dianiaya oleh Wakil Ketua II DPRD Luwu Timur, Usman Sadik, Kamis (5/5/2022) malam.
Penganiayaan tersebut diduga terjadi saat Usman bersama supirnya datang ke SPBU Togo menggunakan mobil dinas dengan maksud hendak mengisi bahan bakar jenis Pertalite.
Informasi yang dihimpun, pegawai SPBU tersebut tidak melayani dengan alasan stok pertalite untuk kendaraan umum sudah habis dan hanya tersisa untuk keperluan kendaraan yang sifatnya darurat.
Usman diduga ngotot untuk tetap diisikan pertalite, namun korban tetap menolak dengam alasan yang sama.
Dalam rekaman CCTV, Usman terlihat turun dari mobil mengenakan pakaian putih dan peci putih dan menghampiri korban .
Kemudian sopir Usman juga turun dari mobil dan menghampiri korban.
Pegawai SPBU bernama Rudi mengaku berkali-kali ingin dihajar oleh Usman namun terus menghindar.
Dalam kamera CCTV, terlihat sopir menendang dan memukul korban. Diduga, Usman juga dilaporkan turut memukul.
Usman Sadik saat dikonfirmasi wartwan via Whatsapp Jumat (6/5/2022), membantah telah melakukan penganiayaan.
“Kejadian tadi malam di SPBU Togo itu tidak ada pemukulan. Memang sopir saya sempat menghampiri Rudi, tapi saya melerai untuk tidak melakukan pemukulan,” ungkapnya.(Rif)
Tinggalkan Balasan