Massa HMI Cabang Makassar Dicuekin Pimpinan DPRD Sulsel
MAKASSAR, TEKAE.co – Kader dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar, mengamuk di depan DPRD Sulawesi Selatan, Rabu 13 April 2022.
Massa ‘hijau-hitam itu gusar lantaran tak satu pun perwakilan dari DPRD Sulsel menemui mereka setelah kurang lebih sejam berosasi di depan gedung wakil rakyat itu.
Massa kemudiam mencoba meringsek masuk ke gedung DPRD Sulsel.
Petugas yang sigap langsung menutup pagar. Tak hanya satu, dua pagar berlapis langsung digembok petugas.
Kader HMI yang geram mencoba mendobarak pagar setinggi tiga meter itu.
Mulai menggoyang pagar, memanjati hingga mencopot beberapa terali besi.
Polisi yang terlihat menjaga tidak dapat berbuat banyak. Mereka hanya menyaksikan upaya pendobrakan pagar itu.
“Merela telah berjanji dalam satu Minggu ini akan memberikan undangan kepada kami dan akan mempertemukan kami dengan semua fraksi yang ada,” ungkap seorang orator.
Berjalannya waktu, lanjutnya, tidak ada undangan yang masuk kepada kami dan tidak ada pemberitahuan ke Ketua HMI Cabang Makasasr sehingga kami mengambil keputusan untuk melakukan aksi dan menagih janji itu.
Hingga pukul 16,32 Wita, tidak terlihat seorang pun perwakilan DPRD Sulsel menemui massa aksi.
Tuntutan HMI Cabang Makassar
1. Mencopot menteri yang menggaungkan perpanjangan prioedesasi presiden dan penundaan pemilu.
2. Mendesak legeslatif mengeluarkan pernyataan secara kelembagaan mengenai perpanjangan periodesasi dan penundaan pemilu.
3. Meminta pemerintah RI mengkaji ulang pelaksanaan Ibu Kota Nusantara (IKN) karena dinilai banyak memiliki dampak secara sosial dan kultural.
4. Mencabut INPRES No 1 Tahun 2022 tentang pelaksanaan lanjutan syarat BPJS menjadi pokok dalam pengurusan administrasi pelayanan publik, karena implikasinya tidak jelas.
5. Menolak kenaikan PPN.
6. Tuntaskan kelangkaan dan mahalnya minyak goreng.
7. Tuntaskan kelangkaan solar dan kenaikan harga BBM.
8. Menolak kenaikan harga bahan pokok.
9. Mengevaluasi tindakan penanganan aksi demonstrasi unjuk rasa pada 11 April agar tidak represif lagi. (*)
Tinggalkan Balasan