Tekape.co

Jendela Informasi Kita

Disupport Masmindo, 3 Sanggar Seni Luwu Sukses Tampil di Masamba

LUWU, TEKAPE.co – Sanggar seni adalah bagian dari pendidikan informal dengan fungsi strategis mengenalkan nilai-nilai seni dan budaya setempat, agar tetap lestari. Juga sebagai sarana komunitas mengembangkan minat dan bakat setiap anggotanya.

Semangat yang sama diusung sanggar-sanggar seni di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Dengan membawa kecintaan pada seni budaya lokal, Sanggar Seni Sallang Ri Luwu, Sanggar Seni Maddika Ulu Salu, dan Sanggar Seni Maddika Bua, ikut berpartisipasi dalam Gelar Budaya Ma’Rampe-Rampe di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, 29 – 31 Oktober 2021.

Keikutsertaan tiga sanggar seni dalam Gelar Budaya ini mendapat dukungan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Luwu dan PT Masmindo Dwi Area (MDA).

Sanggar Seni Maddika Bua

Gelaran budaya yang diikuti oleh tiga sanggar seni asal Kabupaten Luwu ini sekaligus diadopsi guna mensosialisasikan dan mempromosikan kekayaan seni dan budaya Tanah Luwu, sebagai daya tarik bagi wisatawan dalam dan luar negeri.

“Dukungan kami dalam gelar budaya ini diharapkan dapat memberikan ruang bagi setiap sanggar seni Kabupaten Luwu yang berpartisipasi dan menunjukkan kreativitas dan eksistensinya, serta untuk menjaga kesenian serta kebudayaan Kabupaten Luwu agar tetap lestari,” ujar Rahmad Sabang, Community Development & Empowerment Manager.

Dalam gelaran budaya ini, Sanggar Seni Sallang Ri Luwu menampilkan tarian Pangrajeng Basse Sangtempe, Sanggar Seni Maddika Ulu Salu menampilkan tarian Pajjaga Lili Ulu Salu, dan Sanggar Seni Maddika Bua menampilkan tarian Pajjaga Tulolo.

Sanggar Seni Sallang Ri Luwu

Rahmad mengatakan, upaya Masmindo untuk mendukung kelestarian seni dan budaya lokal di lokasi operasinya mendapatkan apresiasi dari Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Luwu, Tandiraja, SP, M.Si.

“Sanggar seni adalah ujung tombak lestari dan majunya kebudayaan Kabupaten Luwu, sehingga dukungan MDA untuk tiga sanggar seni dalam Gelar Budaya Ma’Rampe-Rampe adalah sebuah inisiatif yang sangat baik,” kata Rahmad.

Program kebudayaan dan pendidikan sebagai bagian dari Program Pengembangan Masyarakat (PPM) telah diluncurkan oleh perusahaan secara berkala.

Sanggar Seni Maddika Ulu Salu, Latimojong.

April lalu, MDA memberikan dukungan sarana dan prasarana bagi kegiatan belajar mengajar di Sekolah Budaya Luwu (SBL) Baruga Arung Senga, Belopa.

MDA juga mendirikan Banua Manarang sebagai perpustakaan anak dengan koleksi 250 buku, 30 permainan edukatif, 10 alat musik, dan berbagai perlengkapan menggambar.

Pemantauan rutin oleh perusahaan dan aktivitas lanjutan juga dilakukan untuk memastikan aktivitas di Banua Manarang dilakukan secara optimal.

Tak hanya itu, MDA melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Dinas Perpustakaan Kabupaten Luwu untuk donasi 1.000 judul buku ke Banua Manarang, mendukung pelatihan kapasitas kader anak pintar, dan melakukan studi banding ke perpustakaan di Desa Paconne, September lalu.

“Masmindo berkomitmen, agar seni dan budaya tetap tumbuh lestari bersama tumbuhnya komunitas lingkar tambang,” kata Rahmad. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini